Revival Of Islamic Faith Foundation
News Update :

Kajian

Bantahan

Fiqih

Ketika Nenek Moyang Kita “Terjebak” Dalam Kesyirikan

24 Februari 2017

Di bawah ini, beberapa “petuah-petuah” yang TIDAK PERLU DIPERCAYAI bahkan mempercayainya sama dengan SYIRIK.
1. Burung bersuara serak terbang di atas rumah, (konon) akan ada yang meninggal dunia dalam waktu dekat di antara anggota keluarga pemilik rumah. (?)
2. Kaki terbentur sesuatu ketika akan keluar rumah beraktivitas, (konon) akan terkena suatu masalah, dan disarankan duduk dulu baru melangkah kembali. (?)
3. Meninggalkan hidangan makanan yang telah tersaji, (konon) akan mengalami kecelakaan di jalan, dan disarankan untuk mencicipi makanannya meski cuma sebutir saja. (?)
4. Membeli barang jangan hari Selasa dan Sabtu, sebab (konon) barang tersebut akan cepat rusak atau hilang. (?)
5. Ibu hamil tidak boleh melakukan kegiatan menjahit, sebab (konon) bayinya akan mengalami cacat lahir. (?)
6. Bayi sering sakit-sakitan, (konon) pertanda namanya harus diganti (?)
7. Menjual garam atau jarum di malam hari, (konon) akan membawa kebangkrutan pada toko, warung, atau usaha lainnya. (?)
8. Berfoto bersama dalam jumlah ganjil, (konon) salah satu dari yang difoto akan cepat meninggal, apalagi yang di tengah. (?)
9. Kebiasaan menyisir rambut di malam hari bagi seorang gadis, (konon) akan berdampak susah jodohnya. (?)
10. Menggunting kuku di malam hari, (konon) akan membuat usia seseorang lebih singkat. (?)
11. Tidur terlentang dengan tangan di kepala menindih kening, (konon) dianggap tulah (menyumpahi) orang tua cepat mati. (?)
12. Hindari angka 13, sebab (konon) angka tersebut adalah angka cilaka alias sial. (?)
13. Jangan menikah di bulan Syawal atau Dzulhijjah, sebab (konon) akan membawa kesialan dalam rumah tangganya kelak, selalu bertengkar dan cepat cerai.
Itulah sebagian mitos “ortu-ortu tempo doeloe” yang diwejangkan kepada anaknya, hingga anaknya pun menjadi jiwa-jiwa yang hidup dengan SEJUTA PAMALI dan kemudian menurunkan kepada cucu-cucunya pula. Maka jadilah ‘petuah-petuah’ di atas sebagai pesan berantai yang atas dasar katanya, katanya, dan katanya… konon, konon…dan konon!
Kesemua anggapan tersebut disebut sebagai “Thiyarah atau Tathayyur”, yakni menganggap sial karena sesuatu.
Oleh karena itu, sebagai muslim yang hidup dalam syariat Islam dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, wajib untuk tidak mempercayainya.
Sekali lagi, WAJIB UNTUK TIDAK MEMPERCAYAINYA!
Apalagi sampai pesimis; merasa sial, dan tidak jadi melakukan sesuatu hanya karena dibayang-bayangi mitos atau pamali tersebut. Bahkan hal tersebut telah mendekatkan kita kepada syirik! Sedang syrik tempatnya adalah neraka!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah menyatakan bahwa tidak ada di antara kita melainkan terhinggap perasaan pesimis karena sesuatu atau merasa bernasib sial karena mendengar atau melihat sesuatu.
Beliau bersabda:
“Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik—tiga kali—. Tidaklah di antara kita kecuali beranggapan seperti itu, akan tetapi Allah menghilangkannya dengan tawakal.” (HR. Abu Daud: 3411).
Karena inilah, Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan solusi untuk penyakit keyakinan yang keliru ini, maka jika ada perasaan seperti ini, kita harus;
PERTAMA, melawan perasaan tersebut dengan melaksanakan apa yang sudah direncanakan lalu bersandar diri kepada Allah Ta’ala. Perhatikan beberapa hadits berikut:
“Tidaklah di antara kita kecuali beranggapan seperti itu, akan tetapi Allah menghilangkannya dengan TAWAKKAL” (HR. Abu Daud: 3411).
Pada hadits di atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa perasaan bernasib sial akan hilang dengan bersandar diri kepada Allah (tawakkal) sebab;
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (At-Taghaabun: 11)
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Al-Hadid: 22)
“Tidak ada ‘Adwa (keyakinan bahwa penyakit menular dengan sendirinya bukan karena takdir Allah), tidak ada thiyarah (firasat sial akan mendapat sesuatu yang ditemuinya karena melihat hewan, seperti burung gagak yang lewat menandakan bahwa akan ada orang yang meninggal) dan tidak ada juga ghul (keyakinan orang Jahiliyyah bahwa ada hantu yang menakutkan yang bisa menyesatkan jalan) “. (HR. Ahmad: 13603)
“Barangsiapa tidak melanjutkan aktivitas kebutuhannya karena thiyarah (tahayul, beranggapan sial karena melihat burung atau yang lainnya) maka sungguh ia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad: 6748)
Di dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa yang tidak jadi melakukan aktivitasnya gara-gara merasa akan kualat, pesimis, pamali maka sungguh dia telah berbuat syirik.
KEDUA, menumbuhkan perasaan optimis dan prasangka baik di dalam diri, di antaranya dengan mengucapkan perkataan yang baik-baik jauh dari pesimisme.
“Tidak ada thiyarah (menganggap sial pada sesuatu sehingga tidak jadi beramal) dan yang baik adalah Alfa`lu.” Para sahabat bertanya; “wahai Rasulullah apakah Al fa`lu itu?” Beliau menjawab: “Yaitu kalimat baik yang di dengar oleh salah satu dari kalian.” (HR.Bukhari: 5313)
KETIGA, salah satu penyebab masuk surga tanpa hisab, tanpa disidang di hari penghakiman adalah dengan tidak ber-thiyarah, dan kuncinya adalah tawakkal!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Ada tujuh puluh ribu orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab, yaitu yang tidak meminta dirukyah (pengobatan dengan jampi-jampi, atau mantera), tidak berfirasat sial karena melihat burung dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakkal. (HR. Bukhari: 5991)
KEEMPAT, berdoa seperti yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yakni doa memohon perlindungan dari sikap Thiyarah.
“Barangsiapa tidak melanjutkan aktivitas kebutuhannya karena thiyarah (tahayul, beranggapan sial karena melihat burung—atau yang lainnya) maka sungguh ia telah berbuat syirik.”
Para sahabat bertanya; “Lalu apakah yang dapat menghapuskannya wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “hendaklah ia berdoa;
ALLAHUMMA LAA KHAIRO ILLA KHAIRUKA WALAA THOIRO ILLA THOIRUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA
“Ya Allah, tidak ada kesialan selain dengan ketentuan-Mu dan tidak ada kebaikan selain kebaikan-Mu, dan tiada sesembahan yang berhak disembah selain-Mu.” (HR. Ahmad: 6748)

Inilah 7 Ciptaan Allah yang Tidak Akan Hancur saat Kiamat Tiba

4 November 2016




Ketika kiamat terjadi, kita mengetahui bahwasanya semuanya akan binasa dan mengalami kehancuran. Tak aka nada satu makhluk pun yang mampu bertahan hidup. Alam semesta juga ikut hancur. Bahkan, malaikat Israfil, malaikat peniup sangkakala juga mengalami kematian.

Meski kita tahu bahwa semuanya akan hancur, ternyata ada pula hal-hal yang tidak akan hancur. Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki sesuatu yang tidak akan binasa meski kedahsyatan suatu kebinasaan terjadi. Lantas, apa saja yang tidak akan hancur di hari kiamat?

1. Surga dan Neraka
Jika sangkakala ditiupkan, ternyata ada yang tidak hancur, yakni Surga dan Neraka. Dalam hal ini Allah telah menyatakan kekekalan surga dan neraka dalam banyak ayat. Salah satunya dalam QS. Huud, 106-108, “Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.”

Maksud dari ayat tersebut ialah tersirat bahwa surga dan neraka itu adalah kekal, tidak akan binasa serta tidak akan ditetapkan kematian kepada keduanya

2. ‘Arsy atau Singgasana Allah
Selanjutnya yang tidak akan hancur adalah Arsy Allah SWT. Dimana Arsy ini adalah singgasana Allah. Hal ini diungkapkan dalam firman-Nya, “Dan mereka berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini (surga) kepada kami sedang kami (diperkenankan) menempati surga di mana saja yang kami kehendaki. Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.’ Dan engkau (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; lalu diberikan keputusan di antara mereka (hamba-hamba Allah) secara adil dan dikatakan, ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam’,” (QS. Az-Zumar, 74-75).

3. Kursi Milik Allah
Selain singgasana Allah, ada pula kursi milik Allah. Seperti apa kursi Allah? Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah langit yang tujuh dibanding kursi kecuali laksana lingkaran anting yang diletakkan di tanah lapang,” (HR. Ibnu Hiban, No.361, Shahih). Sesungguhnya kursi Allah tidak akan hancur sebagaimana halnya ‘Arsy berdasarkan ulama.

4. Lauh Mahfuzh
Jika singgasana Allah yaitu Arsy tidak akan hancur, maka sama halnya dengan Lauh Mahfuzh. Dimana ini adalah kitab tempat Allah untuk menuliskan segala catatan alam semesta. Adapun nama lain Lauh Mahfuzh dalam Al-Qur’an yaitu Ummu Al-Kitab, sebagaimana yang telah dikatakan Allah, “Tiada sesuatu pun yang ada di langit dan di bumi, melainkan terdapat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh),” (QS. An-Naml: 75). Maka dari itu Lauh Mahfuzh pun tidak akan hancur berdasarkan Ij’ma ulama

5. Qalam atau Pena
Qalam atau pena ternyata juga termasuk ciptaan Allah yang tidak akan hancur ketika sangkakala ditiupkan. Menurut beberapa ulama, Qalam atau pena merupakan makhluk yang pertama diciptakan oleh Allah. sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya makhluk yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al-Qalam, kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Tulislah!’ Kemudian Al-Qalam berkata, ‘Wahai Rabb ku, apa yang akan aku tulis?’ Kemudian Allah berfirman, ‘Tulislah takdir segala sesuatu sampai datang hari kiamat’,” (HR. Abu Dawud, shahih).

6. Tulang Ekor
Selain itu, meskipun tiupan sangkakala itu dapat menghancurkan manusia, tapi ternyata sangkakala tidak bisa menghancurkan tulang ekor manusia. Rasulullah SAW rsabda, “Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah), kecuali satu tulang yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat,” (HR. Bukhari, No.4953).

7. Ruh
Dan yang terakhir adalah ruh. Ruh ini tidak akan hancur atau binasa saat sangkakala ditiupkan. Karena makhluk yang binasa di saat itu akan dicabut ruhnya dan meninggal dan kemudian ruh ini dikembalikan ke jasadnya di saat hari kebangkitan. Hal ini disepakati ulama bahwa ruh tidak akan hancur. Wallahu ‘alam.

------------------------

Sumber: Infoyunik.com

Perempuan Berjilbab Ini Menggunakan Salib, Mengapa?

5 September 2016









Tapi bagaimana jika kejadiannya seperti foto yang diunggah salah seorang netizen di bawah ini? Perempuan berjilbab syar'i menggunakan kalung salib sebagai simbol kepercayaan agama kristen, saat ditanya ia menjawab bahwa memang dirinya beragama kristen. Dan merasa tidak ada yang salah dengan busana yang dikenakannya, untuk menutup aurat.


Apabila ditelusuri, ternyata perintah menutup aurat bukan hanya dalam Islam saja, melainkan pada ajaran nasrani, tepatnya di dalam Alkitab/Bible tegas memerintahkan wanita nasrani untuk 'berjilbab'.


"Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau menubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya" (1 Korintus 11:5).

"Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menutupkan kudung ke kepalanya" (11:6)

"Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat" (11:10)

"Pertimbangkanlah sendiri : patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala tidak bertudung" (11: 13)

 Keterangan gambar: Kaum perempuan nasrani dari berbagai belahan dunia seperti Russia, benua Eropa Timur dan Afrika serta tempat lainnya. Bahkan dapat anda saksikan di youtube wanita amerika yang memilih mengenakan hijab

Mengapa Bunda Theresa dan para biarawati selalu menutup aurat? Sebab mereka ingin mengamalkan perintah Tuhan yang tertera dalam Injil. Kejadian di atas sekaligus menjadi tamparan bagi para muslimah, non-muslim saja tidak sungkan mengenakan jilbab syar'i, kenapa masih getol mempertahankan hobi jahiliyah berlabel YouCanSee?

Pengertian Dan Ciri Ciri Orang Sombong Dalam Islam




salah satu penyakit hati dalam diri manusia yang dapat menutup jalan hidayah Allah swt adalah sifat sombong atau takabur. Orang Sombong Dalam Islam adalah Penyakit yg bisa melanda seluruh lapisan masyarakat, dari yang kaya sampai yang miskin, orang alim dan bodoh, yang muslim maupun non muslim, dan lain-lainnya.Sombong adalah watak utama dari Iblis, sebagaimana yang diterangkan dalam banyak ayat dalam Al- Qur’an. Sifat sombong memang bisa hinggap pada siapapun, namun yang lebih dominan adalah mereka yang mempunyai banyak potensi

Pengertian Sombong / Takabur
Takabbur secara bahasa artinya sombong atau membanggakan diri. Orang sombong selalu membanggakan dirinya, sehingga lupa bahwa semua yang dimilikinya hanyalah karena karunia Allah SWT semata. Dan karunia itu harus disyukuri bukan untuk dibangga-banggakan kepada orang lain.
Sedangkan menurut istilah takabur adalah sikap merasa dirinya lebih dari pada orang lain dan memandang rendah orang lain serta tidak mau taat/ tunduk kepada Allah SWT. Penyebab sikap takabur : harta, kedudukaan ,ilmu & keturunan.
Sifat takabbur hampir sama dengan sifat ujub. Dimana sifat ujub adalah menganggap kelebihan yang ada pada dirinya adalah atas usahanya sendiri. Sedangkan sifat takbbur mengganggap dirinya lebih mampu dan meremehkan orang lain. Sebagaimana firman Allah swt  berikut :
”Wala tusa’ir khaddaka linnasi wala tamsyi fil ardi maraha. Innallaha la yuhibbu kulla mukhtalin fakhurin(18)Waqsid fi masyyika wagdud min sautika. Inna ankaral aswati lasautulhamiru(19)”. (QS. Lukman : 31/18 – 19)
Artinya : ”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri(18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai(19)”. (QS. Lukman : 31/18 – 19)
Jenis-jenis Takabur
Takabur secara umum terdiri dari  3 jenis yaitu :
  1. Takabur kepada Allah swt, sebagaimana yang dilakukan oleh Raja Namrud, Raja Fir’aun dan Abu Lahab.
  2. Takabbur kepada Rasulullah saw sehingga jauh dari taat kepada ajaran dan perilaku Rasulullah saw.
  3. Takabbur kepada sesama makhluk Allah swt, seperti takabbur karena memiliki harta yang banyak, ilmu, amal, dan nasab dihadapan orang lain.
Ciri ciri orang sombong
Diantara ciri-ciri manusia yang suka berperilaku sombong/ takabbur adalah sebagai berikut :
  1. Sikap memuji diri, Sikap ini muncul karena merasa dirinya memiliki kelebihan harta, ilmu pengetahuan, dan keturunan atau nasab. Oleh karena itu ia merasa lebih hebat dibanding orang lain.
  2. Merendahkan dan meremehkan orang lain, Sikap ini bisa diwujudkan dengan mamalingkan muka ketika bertemu dengan orang lain yang dikenalnya, karena merasa lebih baik dan lebih hebat darinya.
  3. Suka mencela dan membesar-besarkan kesalahan orang lain, Orang yang takabbur selalu menyangka bahwa dirinyalah yang benar, baik, dan mulia serta mampu malakukan segala sesuatu. Sedangkan orang lain dianggap rendah, kecil, hina dan tak mampu berbuat sesuatu. Bahkan orang lain dimatanya selalu berbuat salah.
  1.  Bahaya Sikap Takabur :
  1. Sikap tercela yang sangat dibenci oleh Allah SWT ( Q.S. An Nisa : 36 )
  2. Dibenci oleh orang lain karena keangkuhannya ( Q.S. Lukman ayat 18 )
  3. Dapat mematikan hati manusia ( Q.S. Al Mukmin ayat 35 )
  4. Tidak mensyukuri nikmat Allah SWT ( Q.S. Al Israa ayat 83 )
  5. Akan dimasukan ke dalam neraka ( Q.S. An Nahl ayat 29 )
  1. Cara Menjauhi Sikap Takabur
  1. Membiasakan diri dengan perilaku terpuji. Jika urusan dunia atau rezeki lihatlah manusia yang berada dibawah. Jika urusan akherat lihatlah manusia yang ada diatas tingkat kedekatannya dengan Allah swt.
  2. Membersihkan hati dari sikap takabbur dengan cara memperbanyak zikir kepada Allah swt.
  3. Memperbanyak sahabat, sehingga dengan semakin banyak sahabat akan semakin tahu sisi kehidupan lain dari sahabatnya.
“Wa qala rabbukumud’uni astajiblakum. Innalladina yastakbiruna ‘an ‘ibadati sayadkhuluna jahannama dakhirina”. (QS. Al- Mukmin : 40/60)
Artinya : ”Dan Tuhanmu berfirman, ”Berdoalah kepadaku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk ke neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Al- Mukmin : 40/60)
Rasulullah saw bersabda :
“An qatadata wa zada fihi wa innallah auha ilayya an tawada’u hatta la yafkhara ahadun ‘ala ahadin wala yabgi ahadun ‘ala ahadin”. (HR. Muslim)
Artinya : “Dari Qatadah dan menambah didalamnya, “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepada saya supaya kalian bertawadluk hingga tidak ada seorang pun yang menganiaya orang lain dan tidak ada seorangpun yang menyombongkan diri atas orang lain”. (HR. Muslim)
Menurut Imam Al- Ghazali ada tujuh kenikmatan yang menyebabkan seseorang memiliki sifat takbbur yaitu :
  1. Ilmu pengetahuan,  orang yang berilmu tinggi atau berpendidikan tinggi merasa dirinya orang yang paling pandai bila dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu atau berpendidikan
  2. Amal ibadah yang tidak jelas dapat menyebabkan sifat takabbur apalagi bila mendapat perhatian dari orang lain
  3. Kebangsawanan, dapat menyebabkan takabbur karena menganggap dirinya lebih tinggi derajadnya daripada kelompok atau kasta lain
  4. Kecantikan dan ketampanan wajah, menjadikan orang merendahkan orang lain dan berperilaku sombong
  5. Harta dan kekayaan, dapat menjadikan orang meremehkan orang miskin
  6. Kekuatan dan kekuasaan, dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimilikinya ia dapat berbuat sewenang-wenang terhadap orang lain tanpa melihat statusnya
  7. Banyak pengikut, teman sejati, karib kerabat yang mempunyai kedudukan dan pejabat-pejabat tinggi.
Semoga dari penjelasan di atas kita menjadi tahu tentang apa itu sombong dalam islam dan menjaga diri dari sifat sombong dalam hidup kita .

Bentuk Bumi Sebenarnya Bukan Bulat, Tapi Datar. Ini Buktinya

27 Juli 2016

Bumi tak seperti yang Anda kira, Ternyata selama ratusan tahun manusia dibohongi oleh propaganda media yang mengatakan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Kebohongan sains selama 500 tahun terakhir ini dilakukan demi ‘proyek’ fantastis bernilai trilyunan US Dollar yang sedang dilakukan secara rahasia oleh negara-negara yang tergabung dalam program ISS (International Space Station) yang dipelopori oleh NASA.

Terbongkar! Bentuk Bumi Sebenarnya Bukan Bulat, Tapi Datar. Ini Buktinya
Bumi Sebenarnya Bukan Bulat, Tapi Datar

1. Cobalah searching di google tentang foto-foto bumi yang dikeluarkan oleh NASA, perhatikan baik-baik. Apakah foto tersebut asli foto atau memang gambar kartun hasil editan? Silahkan klik NASA Satellites.

Terbongkar! Bentuk Bumi Sebenarnya Bukan Bulat, Tapi Datar. Ini Buktinya
Pertanyannya, Adakah foto bumi dari NASA yang bukan CGI, Bukan hasil rekayasa komputer?

2. Perlu kita ketahui, Ada ribuan satelit di luar angkasa sana, Namun yang aneh, tak ada satupun radio atau optical teleskop yang bisa melihat satu saja dari satelite tersebut.

Bentuk Bumi Sebenarnya Bukan Bulat
3. Google My Locations dan Google Maps sama sekali tidak menggunakan satelit dan GPS, Pihak Google sendiri mengaku mendapatkan gambar-gambar permukaan bumi dari drone.

Terbongkar! Bentuk Bumi Sebenarnya Bukan Bulat, Tapi Datar. Ini Buktinya
4. Roket NASA tak pernah terbang secara vertikal (lurus ke atas dari bumi) dan sama sekali tak pernah melewati orbit (500 km dari bumi)

Bentuk Bumi
5. Budget NASA 256 trilyun, Hasilnya hanya gambar-gambar CGI dan video dalam air. Lihat Wikipedia

6. Buktinya Galileo dihukum mati ketika tidak bisa membuktikan teorinya secara empiris. Silahkan cari informasi ini dari sumber manapun!

Galileo Galilei (1564 – 1642) Gagal Membuktikan Teorinya
7. Jika air laut gak tumpah dan bisa nempel di bumi, kenapa balon yang diisi gas bisa terbang? Apakah itu namanya ‘anti gravitasi’? Dan lagi-lagi ini hanya teori sampah.
Ini hanya salah satu kebohongan yang dilakukan oleh sains modern, ada banyak hoax-hoax lain yang dijejalkan dalam otak kita yang tanpa kita sadari menjadi sebuah konsep kebenaran, seperti teori-teori dibawah ini,
  • Tak perlu Tuhan untuk terjadinya BIG BANG
  • Alam semesta ini tercipta bukan karena kekuasaan Tuhan, Tapi karena kecelakaan kosmik yang bersifat random
  • Anda bukan manusia, Anda hanyalah hasil evolusi dari kera
  • Spiritualisme hanyalah ilusi, yang nyata adalah materialisme

Kebohongan tentang Bentuk Bumi Yang Sebenarnya Datar ini memang sengaja disembunyikan karena ada ‘proyek’ besar. Anda penasaran proyek apakah tersebut, Silahkan lihat video dibawah ini.



Fakta di lapangan membuktikan bahwa NASA dengan dibekingi PBB memang mempekerjakan sejumlah orang untuk menjaga ketat dinding es ini, karena ada ‘sesuatu’ disana.

Jika anda penasaran seperti apa bentuk bumi, Maka dibawah ini adalah gambar yang paling mendekati.
Kesimpulannya, Bentuk Bumi Ini Bukan Bulat Seperti bola, Tapi Bulat Rata (Flat) seperti gambar diatas.

Ayat-ayat Al Qur’an Tentang Bumi

وَفِى ٱلْأَرْضِ ءَايَٰتٌ لِّلْمُوقِنِينَ


Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.” (QS. Ad-Dhariyat: 20)

أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ مِهَٰدًا

Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?” (QS. An-Naba’: 6)

وَإِذَا ٱلْأَرْضُ مُدَّتْ

Dan apabila bumi diratakan,” (QS. Al-‘Inshiqaq: 3)

وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS. Al-Ghashiyah: 20)

وَحُمِلَتِ ٱلْأَرْضُ وَٱلْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَٰحِدَةً

Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” (QS. Al-Haqqah: 14)

ءَأَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ ٱلْأَرْضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?” (QS. Al-Mulk: 16)

إِذَا رُجَّتِ ٱلْأَرْضُ رَجًّا

Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya” (QS. Al-Waqi`ah: 4)

وْمَ تُبَدَّلُ ٱلْأَرْضُ غَيْرَ ٱلْأَرْضِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُ ۖ وَبَرَزُوا۟ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ

(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (QS. ‘Ibrahim: 48)

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ ٱلْجِبَالَ وَتَرَى ٱلْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (QS. Al-Kahf: 47)


ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا

وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 22)

وَهُوَ ٱلَّذِى مَدَّ ٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَٰسِىَ وَأَنْهَٰرًا ۖ وَمِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ ٱثْنَيْنِ ۖ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ ۚ إِنَّ فِى

ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Ar-Ra`d: 3)


وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِى ٱلْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al-‘An`am: 116)

وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرْجَعُ ٱلْأُمُورُ

Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.” (QS. ‘Ali `Imran: 109)

Pertanyaannya, Adakah satu saja ayat dalam Al Qur’an atau hadits Rasulullah yang menjelaskan bahwa bumi itu bulat seperti bola?

Lalu bagaimana bisa terjadi siang dan malam jika bumi ini tidak bulat? Jawabannya silahkan lihat ayat-ayat berikut ini.

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui” (Yaa Siin : 38)

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua” (Yaa Siin : 39)

لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya” (Yaa Siin : 40)

Ilmu pengetahuan dan sains tentunya harus sejalan dengan kitab pedoman kita ‘Al Quran’, untuk membuktikan ayat dalam surat Yasin diatas, para ilmuwan mencari tahu apakah matahari mengorbit sesuatu. dan ditemukan, bahwa bulan mengorbit bumi dan matahari mengorbit galaksi.
Ilmuwan membuktikan matahari berjalan ditempat peredarannya beberapa tahun belakangan. namun hal ini sudah dijelaskan Al Quran ribuan tahun yg lalu.

Wallahu A’lam, Semoga Allah menurunkan hidayah-Nya pada kita semua, Aamiin.




_______________________________________________________


Oleh RedaksiIslam.com




Muslim di Inggris Menembus Tiga Juta Jiwa

4 Maret 2016



Jumlah warga Muslim di Inggris untuk pertama kalinya menembus angka tiga juta, berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Nasional Statistik (ONS), yang dirilis pada akhir Januari 2016.

Data ONS memperlihatkan warga Muslim mencapai 3.114.992 orang pada 2014 atau setara dengan 5,4% dari total populasi.
Menurut mingguan Mail on Sunday yang mendapatkan data ONS, kenaikan warga Muslim ini disebabkan oleh imigrasi dan tingkat kelahiran.

Di beberapa kawasan di ibu kota London, proporsi penduduk Muslim mencapai hampir 50%, seperti di Tower Hamlets dan Newham di London timur. Mingguan ini memperkirakan, jika tren ini berlanjut, di dua kawasan ini Muslim akan menjadi warga mayoritas dalam kurun 10 tahun mendatang.

Di luar London, yang memiliki proporsi warga Muslim yang cukup signifikan adalah Blackburn (29%), Slough (26%), Luton (25,7%), Birmingham (23%), Leicester (20%), dan Manchester (18%).
Mengomentari data ini, juru bicara Dewan Muslim Inggris, mengatakan bahwa statistik menunjukkan keberagaman masyarakat Inggris yang modern.

Islam adalah salah satu agama dengan pertumbuhan tertinggi di Inggris.
Pada 1991 lalu jumlah warga Muslim di Inggris tercatat 950.000 jiwa atau sekitar 1,9% dari total penduduk.


(bbc.com)

Ayo Cari Sahabatmu

2 Maret 2016



Persahabatan yang hakikatnya dilakukan di dunia namun memiliki nilai dan ikatan kuat yang mampu menuntun kita menuju Syurga NYA. Persahabatan itu bukanlah sekedar persahabatan yang terurai dalam kata-kata manis nan indah. Namun persahabatan yang berisi dan berkualitas hingga ridho Allah pun turun kepada mereka.

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
“Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku.” (HR. Muslim)
Dari Mu’adz bin Jabal berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Allah Ta’ala berfirman, “Wajib untuk mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku dan yang saling berkunjung karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku.” (HR. Ahmad).
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , diceritakan, “Dahulu ada seorang laki-laki yang berkunjung kepada saudara (temannya) di desa lain. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Ke mana anda hendak pergi? Saya akan mengunjungi teman saya di desa ini’, jawabnya, ‘Adakah suatu kenikmatan yang anda harap darinya?’ ‘Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla’, jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, “Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah kepadamu (untuk menyampaikan) bahwasanya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu karena Dia.”
Begitu mulianya arti persahabatan dalam Islam. Persahabatan yang di jalani dengan tulus karena Allah maka mereka akan menjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga ke Akhirat kelak. Allah berfirman, artinya, “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67).

Dalam ayat ini jelas memerintahkan kita untuk mencari sahabat yang baik, kita di beri akal dan rasa untuk menilai seseorang. Jika orang yang kita anggap sahabat namun sama sekali tidak pernah ada dan mendukung kita dalam hal ibadah dan kebaikan, bahkan sering mencemooh kita dan melecehkan kita setiap kali kita mengingatkannya untuk melakukan yang di perintahkan oleh Allah maka dia bukanlah sahabat syurga itu.
IMAN SYAFI’I BERKATA “JIKA ENGKAU PUNYA TEMAN YANG SELALU MEMBANTUMU DALAM RANGKA KETAATAN KEPADA ALLAH, MAKA PEGANGLAH ERAT-ERAT DIA, JANGAN PERNAH KAU MELEPASKANNYA. KARENA MENCARI TEMAN BAIK ITU SUSAH, TETAPI MELEPASKANNYA MUDAH SEKALI” . DIRIWAYATKAN PULA DALAM HADITS “APABILA PENGHUNI SYURGA TELAH MASUK KE DALAM SYURGA LALU MEREKA TIDAK MENEMUKAN SAHABAT-SAHABAT MEREKA YANG SELALU BERSAMA MEREKA DAHULU DI DUNIA. MAKA MEREKA PUN BERTANYA KEPADA ALLAH SWT, ‘YA RABB .. KAMI TIDAK MELIHAT SAHABAT-SAHABAT KAMI YANG SEWAKTU DI DUNIA SHOLAT BERSAMA KAMI, PUASA BERSAMA KAMI DAN BERJUANG BERSAMA KAMI…’, MAKA ALLAH BERFIRMAN ‘PERGILAH KE NERAKA, LALU KELUARKAN SAHABAT-SAHABATMU YANG DI HATINYA ADA IMAN WALAUPUN HANYA SEBESAR ZARRAH’ (HR. IBNUL MUBARAK DALAM KITAB AZ-ZUHD)
Al-Hasan Al-Bashri berkata “Perbanyaklah sahabat-sahabat mu’minmu karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat”.
IBNUL JAUZI PERNAH PERNAH BERPESAN KEPADA SAHABAT-SAHABATNYA SAMBIL MENANGIS, “JIKA KALIAN TIDAK MENEMUKAN AKU NANTI DI SYURGA BERSAMA KALIAN, MAKA TOLONGLAH BERTANYA KEPADA ALLAH TENTANG AKU, ‘WAHAI RABB KAMI … HAMBA MU FULAN SEWAKTU DI DUNIA SELALU MENGINGATKAN KAMI TENTANG ENGKAU. MAKA MASUKKANLAH IA BERSAMA KAMI DI SYURGA-MU’ .
 Adapun kriteria sahabat yang baik sebagaimana yang di katakan oleh para sahabat dan sholihin terdahulu :
  • Imam Ali (as). Beliau berkata “Bersahabat dengan orang yang arif dan bijak akan menghidupkan jiwa dan ruh”.
  • Dalam al-Qur’an al-Karim, Allah Swt mengingatkan kita untuk tidak memilih kawan yang jahat, buruk, dan pendosa. Surat al-Furqan 28,29 menjelaskan kisah kawan yang buruk di hari kiamat kelak. Disebutkan di ayat itu bahwa seseorang yang berada di neraka menyesali karena salah memilih sahabat dan mengatakan, “Andai saja aku tidak menjadikan si Polan itu sahabatku. Dia telah mencegahku dari mengikuti kebenaran yang sebenarnya telah sampai kepadaku.”
  • Imam Ali (as) berkata “Bersahabat dengan orang yang durjana akan mengakibatkan kesengsaraan tak ubahnya seperti angin yang menyapu bangkai dan menyebarkan bau busuk bersamanya.”
  • Imam Muhammad Baqir (as) berkata, “Bersahabatlah dengan orang yang sederajat denganmu. Jangan engkau bersahabat dengan orang yang menjaminmu sebab hal itu akan mengakibatkan kehinaan dan kerendahan bagimu.”
  • Imam Ali (as) berkata, “Bersahabatlah dengan orang yang penyabar, dengan begitu engkau bisa belajar meningkatkan kesabaranmu.”
  • Imam Sadiq (as) menjelaskan, “Orang yang marah kepadamu sampai tiga kali tapi tak pernah mengucapkan kata-kata buruk terhadapmu, maka ia layak engkau jadikan sahabat.”
Imam Sadiq (as) dalam sebuah riwayat menjelaskan hal itu dalam sebuah ungkapan indah. Beliau berkata, “Berkawan ada batasnya. Siapa saja yang menjaga batasan itu berarti dia adalah sahabat yang benar. Jika tidak, jangan bersahabat dengannya.”Beliau lalu menjelaskan batas-batas persahabatan dan berkata,“Batasan-batasan persahabatan adalah; Pertama, dia mesti bersikap sama baik didepanmu maupun dibelakangmu (Yakni menjaga kejujuran dan persahabatan). Kedua, menganggap kebaikanmu sebagai kebaikannya dan celamu sebagai celanya. Ketiga, tidak mengubah perilaku ketika dia mendapat kedudukan atau harta. Keempat, jika memiliki harta, dia tak akan pernah segan membantumu. Kelima, tidak membiarkanmu seorang diri kala engkau ditimpa masalah dan kesulitan.”
Ya Allah, anugerahilah kami hati yang bisa mencintai teman-teman kami hanya karena mengharap keridhaan-Mu. Amin. (Ibnu Umar).
friendsYa Rabb … “Aku memohon kepada-MU karuniakanlah kepadaku sahabat-sahabat yang selalu mengajakku untuk tunduk, patuh dan taat kepada syariat-MU. Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat dengan-MU. Jika kelak sahabatku sekalian tidak menemukanku di syurga, sudilah kiranya sahabatku sekalian memanggil namaku dan bertanya pada Allah tentang diriku, dan jika ada sedikit saja kebaikanku pada kalian semoga itu bisa jadi penolongku, semoga Allah ridho padaku dan pada kalian dan menyelamatkanku, keluargaku dan kalian para sahabatku dari siksa api neraka. Aamiin.

Hijab Tempo Dulu

Berikut adalah kumpulan foto yang menunjukkan betapa mengakarnya praktek hijab syar’i di tengah kaum muslimah di berbagai penjuru dunia, yang diambil dari buku “Samudera Hikmah di Balik Jilbab Muslimah", karya Sufyan bin Fuad Baswedan, M.A. yang diterbitkan oleh Pustaka Al-Inabah.

Mengenakan hijab yang sempurna-termasuk menutup wajah-adalah ajaran islam yang telah diamalkan turun temurun sejak belasan abad lalu di hampir seluruh dunia. Ia bukanlah budaya Arab atau ciri khas madzab dan golongan tertentu. Namun ia (hijab syar’i) merupakan ijma’ amali kaum muslimin di seluruh madzab.

Sebagaimana yang dapat dilihat dalam gambar-gamabr di album ini, kaum muslimat di Andalusia, Tunisia, Maroko, dan Libya adalah penganut madzab Maliki. Sedangkan mereka yang tinggal di Mesir dan Suriah separuhnya bermadzab Syafi’i, sedangkan warga Hadramaut dan Somalia bisa dikatakan 100% bermadzab Syafi’i. Adapun mereka yang tinggal di Kuwait dan Arab Saudi merupakan pengikut madzab Hambali. Sedangkan di Balkan, Turki, Kaukasus, India, Afghanistan, Pakistan dan Kasymir adalah pengikut madzab Hanafi. Ternyata mereka semua biasa mengenakan hijab yang menutupi seluruh tubuhnya, termasuk wajah.



Salah satu kota di Andalusia yang masih kental dengan nuansa islami hingga abad 20 adalah Vejer de La Frontera. Kota ini oleh orang Arab dikenal dengan nama Qaryat al Basyir, yang kemudian diserap dalam bahasa Spanyol menjadi Vejer. Ia masuk ke pangkuan kaum muslimin sejak tahun711 M, setelah ditaklukkan oleh Thariq bin Ziyad yang menang melawan Duke Rodriguez.




Para wanita kota Vejer senantiasa menjaga pakaian islami mereka sejak saat itu. Mereka masih memendam rasa malu yang tinggi, yang nyaris sirna saat ini. Mereka menjadi saksi akan kuatnya pengaruh peradaban Arab-Islami bagi warga Andalusia. Demikianlah tradisi wanita-wanita Andalusia sebagaimana yang dituturkan oleh Imam Abu Hayyan Al-Andalusi dalam kitabnya: Al-Bahrul Muhieth.

Ajaibnya, tradisi berpakaian seperti ini tetap eksis hingga sekitar tahun 1960 M, saat dimana larangan berpakaian islami mulai diberlakukan. Akan tetaapi ia kembali muncul pada era 70-an. Yang lebih ajaib lagi, orang-orang Spanyol sendiri mengakui kemuliaan pakaian tersebut, dan bahwasanya ia menandakan akhlak luhur pemakainya. Karenanya, tak heran jika mereka membuat patung wanita berhijab di Vejer, untuk mengabadikan sosok muslimah yang mulia.

Sumber: http://objetivocadiz.lavozdigital.es/fotos-manuel-septiem-diez/anscentral-343593.html


‘Abdul ‘Aziz al-Azhamah (1856-1943), adalah salah satu sejarawan Syam yang menyaksikan negaranya antara sebelum dan ketika penjajahan Perancis. Dalam bukunya yang terkenal (مرآة الشام), beliau mencatat berbagai perubahan yang dialami masyarakat akibat penjajahan Nasrani tersebut. Salah satu catatn yang penting bagi kita adalah sebagai berikut (hal 74):
“Konon, tiap kali para wanita keluar dari rumahnya, mereka mengenakan sarung putih yang terjulur hingga telapak kaki. Mereka juga senantiasa menutup wajahnya dengan burka (sapu tangan) berwarna, yang tidak memmperlihatkan sesuatupun dari baliknya. Sosok mereka penuh dengan wibawa dan sopan santun. Tidak ada seorang pun yang berani mendekati mereka, walaupun dari kerabat sendiri. Sebab berbicara dengan lawan jenis di pasar konon dianggap aib”

(Dinukil dari artikel tulisan Syaikh Sulaiman bin Shalih al-Kharasyi, yang berjudul : 
(بدايات السفور في العالم الإسلامي (٥): سوريا), dari kolom beliau : http://www.saaid.net/Warathah/Alkharashy/m/42.htm)





Ini adalah foto-foto klasik yang menunjukkan bagaimana kebiasaan berpakaian muslimat Balkan. Semenanjung Balkan adalah sebuah daerah Eropa Tenggara yang luasnya mencapai 550.000 km2. Ia meliputi sejumlah negara seperti: Albania, Bosnia-Herzegovina, Bulgaria, Yugoslavia, Kroasia, Serbia, Hongaria, Macedonia, Kosovo, dan sebagian Turki. Mayoritas negara Balkan tadi termasuk bagian dari Daulah ‘Utsmaniyyah sejak abad 16 M, hingga masa-masa perang dunia I.







Sebagaimana wilayah Eropa lainnya yang tepengaruh ajaran Islam, wanita Turki juga memakai hijab yang sempurna saat di luar rumah. Gambar sebelah kiri adalah foto empat orang wanita dengan hijab syar’inya di kota Adana, Turki, yang diambil pada bulan April 1909.

Gambar sebelah kanan adalah foto dua orang wanita Turki, salah satunya mengenakan hijab syar’i. Catatan pada foto ini menyebutkan bahwa hijab yang menyeluruh tetap menjadi pakaian asli wanita Turki, sampai ia dilarang oleh si antek yahudi: Mustapha Kamal Ataturk, lewat aturan-aturan pertama yang dibuatnya begitu ia merebut tampuk kekuasaan. 




Dahulu, Uzbekistan adalah negeri muslim bersejarah yang berperadaban tinggi. Ia merupakan ngeri berpenduduk terbanyak di Asia Tengah (Turkistan). Sejumlah propinsinya cukup populer dalam sejarah islam, seperti Bukhara, Samarkand, Tashkand, dan Khawarizim. Propinsi-propinsi tadi telah menyumbangkan tokoh-tokoh khazanah dalam keilmuan islam. Sebuat saja Imam Bukhari, Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i, al-Khawarizmi, al-Biruni, az-Zamakhsyari dan banyak lagi tokoh lainnya. Konon, wanita-wanita disana menggunakan sejnis hijab yang dikenakan dengan nama “Branji”, yang menutup seluruh tubuh dari atas sampai bawah.





Dahulu, Tunisia tak berbeda dengan negeri Islam lainnya. Kaum wanitanya taat menggunakan hijab syar’i. Mereka senantiasa menutup wajah dari laki-laki ajnabi , sampai pada masa jatuhnya negeri mereka ke tangan penjajah.


Kondisi wanita Lebanon –sebelum jatuh ke tangan penjajah Barat- tak jauh beda dengan wanita Arab lainnya yang akrab dengan hijab di luar rumah. Anda mungkin akan heran jika wanita Lebanon tempo dulu biasa menutup wajahnya dengan niqab. Bahkan Anda lebih heran lagi saat mengetahui bahwa kebiasaan ini juga berlaku bagi wanita nasrani di sana.

Seorang doktor Nasrani bernama Phillip Hitti dalam bukunya, Tarikh Lubnan (hal.516-518) menceritakan keadaan kota Beirut sebagai berikut:
“Selama 10 tahun sejak Mesir menduduki Suriah, pengaruh Barat semakin merasuk ke pedalaman Lebanon. Beirut pun menjadi pelabuhan utama, dan tetap demikian kondisinya sampai haari ini...”. Phillip melanjutkan, “Saat itu bukanlah pemandangan yang biasa bila ada seorang lelaki yang mengapit lengan wanita dengan ketiaknya di luar rumah. Jarang sekali terlihat orang-orang Eropa mengenakan pakaian ala Barat di jalan-jalan. Kalaupun ada wanita Barat-istri Dubes atau pengusaha- yang nekad keluyuran dari satu rumah ke rumah lainnya , pastilah akan menarik perhatian masyarakat. Tidak ada satu kota pun di Lebanon yang bisa menyaingi Beirut. Tripoli hanyalah kota kecil yang dihuni oleh 7 ribu jiwa. Sedangkan kota Saida telah kehilangan daya tarik dan keanggunannya. Adapun kota Sur tengah terlelap dalam tidur nyenyaknya sejak abad pertengahan. Di kota-kota tersebut, wanita Nasrani senantiasa menutup wajahnya dengan hijab, sebagaimana wanita muslimah”


Sekitar 30-40 tahun silam, bisa dikatakan bahwa seluruh wanita Kuwait tidak mengenal apa yang namanya ‘menyingkap wajah’. Mereka senantiasa taat mengenakan hijab syra’i termasuk niqab.

Dalam buku (الكويت زهرة الخليج العربي) hal 162-163, seorang tokoh Irak bernama Mahmud Bahjat Sinan, menulis kenangannya tentang Kuwait sebagai berikut:
“Wanita Kuwait hingga beberapa tahun silam, senantiasa mengenakan jilbab ketika keluar rumah. Jilbab itu berupa kain atasan yang sangat panjang dan ekornya terjulur ke tanah hingga satu meter. Hal itu demi memastikan bahwa kaki mereka tertutup saat berjalan, sebab mayoritas mereka lebih suka berjalan tanpa alas kaki, dan jarang menggunakan sandal atau teklek. Mereka juga senantiasa menutup wajahnya dengan cadar tebal yang memiliki dua celah kecil di bagian mata. Salah satu keistimewaan wanita kuwait adalah mereka demikian fanatik terhadap aturan agama, dan tidak mengenal tabarruj sama sekali...”

Lawrence Dionna adalah wartawati Swiss yang mengunjungi Kuwait tahun 1968, dan menulis kesan-kesannya dalam buku (المرأة في الكويت بين الحصير والمقعد الوٕثير ). Dalam hal 22, ia mengatakan, “Tiga puluh tahun lalu, semua wanita Kuwait selalu mengenakan niqab dan abaya. Sedangkan kerudung hitam tipis yang dikenal dengan istilah “busyiah”, mereka sisipkan dibalik niqab. Kebiasaan gadis-gadis kota menutup wajahnya masih berlaku di tengah keluarga-keluarga yang agamis”.

(Dinukil dari artikel tulisan Syaikh Sulaiman bin Shalih al-Kharasyi, yang berjudul : 
(الكويت: دايات السفور في العالم الإسلامي (٦), dari kolom beliau : http://www.saaid.net/Warathah/Alkharashy/m/72.htm)


Dalam artikel berjudul “Veiled Ladies in Syria (1854)”, penulisnya (pria Eropa non muslim) mengatakan sebagai berikut:
“There is another great difference between the general appearance in London and Damascus-viz., in the Eastern city, you see not the bright, joyous contenance of woman; she is deeply veiled. In Egypt she is enveloped from head to foot in a dark, and in Syria in a white sheet, which effectually obliterates all traces of shape, absolutely equalizes to the eye all ranks, age, and condotions, and suggest to the beholder the idea of a company of ghosts. During five years in the East, I never saw the face of a woman on the streets, nor did I ever see the face of a Mahommedan lady at all! I walked into the house of a Moslem on one occasion without having signified my approach, when the ladies, being unveiled, raised such shouts of terror ang indignations that I speedily made my way to the street again...”

(Artikel ini dipublikasikan oleh the New York Observer and Chronicle, [ http://blogs.commons.georgetown.edu/cs525-671project/long-long-history-of-veils/women-and-the-veil/veiled-ladies-in-syria-1854/]



Dalam buku (المجتمع المغربي كما عرفته خلال خمسين سنة، من عام ١٣٥٠-١٤٠٠ ه)
Prof. Muhammad bin Ahmad Asymagho menceritakan tentang strata masyarakat Maroko, mulai dari papan atas, menengah hingga fakir miskin. Kata beliau (hal 23), “Mengingat bahwa kaum wanita-dari ketiga strata tadi- senantiasa berhijab, dan tidak ada yang menampakkan dirinya di depan umum, baik yang cantik, biasa-biasa maupun yang buruk rupa; maka biasanya sang suami bersyukur kepada Allah atas pemberian ini. Ia akan memandang istrinya sebagai ratu walaupun dirinya telah mengenal seluk beluk kehidupan dunia seluruhnya, baik yang nampak maupun tersembunyi. Hal itu karena sang istri memiliki keistimewaan sebagai ‘rumah yang aman’ dan ‘teman perjalanan’ dalam mengarungi kehidupan. Istri juga berperan sebagai pembantu setia dalam menghadapi setumpuk kewajiban rumah tangga. Ia juga cukup sabar saat menghadapi kondisi yang sulit. Sehingga dengan demikian , sosok istri tadi tampak demikian berharga di mata para suami yang mulia.” (Dinukil dari artikel tulisan Syaikh Sulaiman bin Shalih al-Kharasyi, yang berjudul : 
(بدايات السفور في العالم الإسلامي (٥): المغرب), dari kolom beliau 


Kesabaran dan keuletan wanita Hadramaut memang mengagumkan. meski negeri mereka tergolong amat minim fasilitas, terbelakang dalam iptek, dan kering kerontang; mereka tetap memegang erat ajaran islam yang satu ini. Baik saat berada di sekolah, bekerja di ladang, maupun ketika menggembala ternak, hijab tak pernak mereka tinggalkan.

Dalam gambar ini mereka yang bekerja di ladang atau menggembala sengaja mengenakan topi anyaman berbentuk kerucut yang tingginya bisa mencapai setengah meter. Udara yang masuk lewat celah-celah anyaman tadi dapat memberi sedikit kesejukan bagi kepala pemakainya, saat dirinya berada di bawah terik matahari yang kadang mencapai 50 derajat celcius!


revival of Islamic faith foundation

Sejarah

 

© Copyright revival of Islamic faith foundation 2012 | Design by Atmadeeva Keiza | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.