Revival Of Islamic Faith Foundation
News Update :

Kajian

Bantahan

Fiqih

Ketika Nenek Moyang Kita “Terjebak” Dalam Kesyirikan

24 Februari 2017

Di bawah ini, beberapa “petuah-petuah” yang TIDAK PERLU DIPERCAYAI bahkan mempercayainya sama dengan SYIRIK.
1. Burung bersuara serak terbang di atas rumah, (konon) akan ada yang meninggal dunia dalam waktu dekat di antara anggota keluarga pemilik rumah. (?)
2. Kaki terbentur sesuatu ketika akan keluar rumah beraktivitas, (konon) akan terkena suatu masalah, dan disarankan duduk dulu baru melangkah kembali. (?)
3. Meninggalkan hidangan makanan yang telah tersaji, (konon) akan mengalami kecelakaan di jalan, dan disarankan untuk mencicipi makanannya meski cuma sebutir saja. (?)
4. Membeli barang jangan hari Selasa dan Sabtu, sebab (konon) barang tersebut akan cepat rusak atau hilang. (?)
5. Ibu hamil tidak boleh melakukan kegiatan menjahit, sebab (konon) bayinya akan mengalami cacat lahir. (?)
6. Bayi sering sakit-sakitan, (konon) pertanda namanya harus diganti (?)
7. Menjual garam atau jarum di malam hari, (konon) akan membawa kebangkrutan pada toko, warung, atau usaha lainnya. (?)
8. Berfoto bersama dalam jumlah ganjil, (konon) salah satu dari yang difoto akan cepat meninggal, apalagi yang di tengah. (?)
9. Kebiasaan menyisir rambut di malam hari bagi seorang gadis, (konon) akan berdampak susah jodohnya. (?)
10. Menggunting kuku di malam hari, (konon) akan membuat usia seseorang lebih singkat. (?)
11. Tidur terlentang dengan tangan di kepala menindih kening, (konon) dianggap tulah (menyumpahi) orang tua cepat mati. (?)
12. Hindari angka 13, sebab (konon) angka tersebut adalah angka cilaka alias sial. (?)
13. Jangan menikah di bulan Syawal atau Dzulhijjah, sebab (konon) akan membawa kesialan dalam rumah tangganya kelak, selalu bertengkar dan cepat cerai.
Itulah sebagian mitos “ortu-ortu tempo doeloe” yang diwejangkan kepada anaknya, hingga anaknya pun menjadi jiwa-jiwa yang hidup dengan SEJUTA PAMALI dan kemudian menurunkan kepada cucu-cucunya pula. Maka jadilah ‘petuah-petuah’ di atas sebagai pesan berantai yang atas dasar katanya, katanya, dan katanya… konon, konon…dan konon!
Kesemua anggapan tersebut disebut sebagai “Thiyarah atau Tathayyur”, yakni menganggap sial karena sesuatu.
Oleh karena itu, sebagai muslim yang hidup dalam syariat Islam dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, wajib untuk tidak mempercayainya.
Sekali lagi, WAJIB UNTUK TIDAK MEMPERCAYAINYA!
Apalagi sampai pesimis; merasa sial, dan tidak jadi melakukan sesuatu hanya karena dibayang-bayangi mitos atau pamali tersebut. Bahkan hal tersebut telah mendekatkan kita kepada syirik! Sedang syrik tempatnya adalah neraka!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah menyatakan bahwa tidak ada di antara kita melainkan terhinggap perasaan pesimis karena sesuatu atau merasa bernasib sial karena mendengar atau melihat sesuatu.
Beliau bersabda:
“Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik—tiga kali—. Tidaklah di antara kita kecuali beranggapan seperti itu, akan tetapi Allah menghilangkannya dengan tawakal.” (HR. Abu Daud: 3411).
Karena inilah, Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan solusi untuk penyakit keyakinan yang keliru ini, maka jika ada perasaan seperti ini, kita harus;
PERTAMA, melawan perasaan tersebut dengan melaksanakan apa yang sudah direncanakan lalu bersandar diri kepada Allah Ta’ala. Perhatikan beberapa hadits berikut:
“Tidaklah di antara kita kecuali beranggapan seperti itu, akan tetapi Allah menghilangkannya dengan TAWAKKAL” (HR. Abu Daud: 3411).
Pada hadits di atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa perasaan bernasib sial akan hilang dengan bersandar diri kepada Allah (tawakkal) sebab;
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (At-Taghaabun: 11)
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Al-Hadid: 22)
“Tidak ada ‘Adwa (keyakinan bahwa penyakit menular dengan sendirinya bukan karena takdir Allah), tidak ada thiyarah (firasat sial akan mendapat sesuatu yang ditemuinya karena melihat hewan, seperti burung gagak yang lewat menandakan bahwa akan ada orang yang meninggal) dan tidak ada juga ghul (keyakinan orang Jahiliyyah bahwa ada hantu yang menakutkan yang bisa menyesatkan jalan) “. (HR. Ahmad: 13603)
“Barangsiapa tidak melanjutkan aktivitas kebutuhannya karena thiyarah (tahayul, beranggapan sial karena melihat burung atau yang lainnya) maka sungguh ia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad: 6748)
Di dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa yang tidak jadi melakukan aktivitasnya gara-gara merasa akan kualat, pesimis, pamali maka sungguh dia telah berbuat syirik.
KEDUA, menumbuhkan perasaan optimis dan prasangka baik di dalam diri, di antaranya dengan mengucapkan perkataan yang baik-baik jauh dari pesimisme.
“Tidak ada thiyarah (menganggap sial pada sesuatu sehingga tidak jadi beramal) dan yang baik adalah Alfa`lu.” Para sahabat bertanya; “wahai Rasulullah apakah Al fa`lu itu?” Beliau menjawab: “Yaitu kalimat baik yang di dengar oleh salah satu dari kalian.” (HR.Bukhari: 5313)
KETIGA, salah satu penyebab masuk surga tanpa hisab, tanpa disidang di hari penghakiman adalah dengan tidak ber-thiyarah, dan kuncinya adalah tawakkal!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Ada tujuh puluh ribu orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab, yaitu yang tidak meminta dirukyah (pengobatan dengan jampi-jampi, atau mantera), tidak berfirasat sial karena melihat burung dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakkal. (HR. Bukhari: 5991)
KEEMPAT, berdoa seperti yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yakni doa memohon perlindungan dari sikap Thiyarah.
“Barangsiapa tidak melanjutkan aktivitas kebutuhannya karena thiyarah (tahayul, beranggapan sial karena melihat burung—atau yang lainnya) maka sungguh ia telah berbuat syirik.”
Para sahabat bertanya; “Lalu apakah yang dapat menghapuskannya wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “hendaklah ia berdoa;
ALLAHUMMA LAA KHAIRO ILLA KHAIRUKA WALAA THOIRO ILLA THOIRUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA
“Ya Allah, tidak ada kesialan selain dengan ketentuan-Mu dan tidak ada kebaikan selain kebaikan-Mu, dan tiada sesembahan yang berhak disembah selain-Mu.” (HR. Ahmad: 6748)

revival of Islamic faith foundation

Sejarah

 

© Copyright revival of Islamic faith foundation 2012 | Design by Atmadeeva Keiza | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.