Revival Of Islamic Faith Foundation
News Update :

Kajian

Bantahan

Fiqih

Ahmad Thomson: Tak yakin dengan Gereja, Maka Aku Memeluk Islam

30 Juni 2012



Pria kelahiran Afrika ini dikenal sebagai pengacara terkemuka di Inggris. Ia juga mengetuai Wynne Chambers, badan hukum Islam yang didirikannya pada 1994.

Berislam 38 tahun lalu, Thomson meyakini cara terbaik mengamalkan ajaran Islam adalah memahami dan meneladani sumbernya, yakni Alquran dan sunnah Rasulullah saw. “Seperti pepatah yang mengatakan bahwa semakin dekat kita dengan sumber mata air, semakin murni air yang kita minum," ujar pemilik nama kecil Martin Thomson itu.

                                                                     ***

Dilahirkan di Rhodesia Utara (sekarang Zambia), Ahmad Thomson menempuh pendidikan dasar serta menengahnya di Rhodesia Selatan (sekarang Zimbabwe).  Masa awal hidupnya ia lalui di daerah-daerah terpencil Afrika yang belum tersentuh peradaban modern kala itu; tanpa listrik, gas, dan saluran air bersih.

Lahir dan besar di Afrika, Thomson muda merasa tidak puas dengan ajaran Kristen. Ia mulai mempertanyakan banyak hal seperti, "Jika setiap manusia itu sama di hadapan Tuhan, lalu kenapa kaum Afrika kulit putih seperti dirinya harus beribadah di gereja yang berbeda dengan kaum kulit hitam?"

Pertanyaan lain yang kerap mengganggunya sebagai pemeluk Kristen adalah soal ketuhanan Yesus. "Jika Yesus adalah Tuhan, kepada siapa dahulu ia berdoa? Jika Yesus adalah Tuhan dan disalib, lalu siapa yang menghidupi surga dan dunia? Pertanyaan itu tak pernah terjawab selama aku memeluk ajaran Kristen," ujarnya lulusan Exeter University, England.

Ketika berusia 12 tahun, Thomson sampai pada satu titik di mana ia mempercayai Tuhan dan Yesus. "Hanya saja," katanya, "Aku tidak yakin dengan gereja.” Terhenti pada berbagai pertanyaan itu, Thomson mulai membaca apapun dan memikirkan kehidupan yang dijalaninya sejauh itu. Ia mengunjungi berbagai kelompok spiritual dan mencoba meditasi selama beberapa bulan. "Itu menenangkan, tapi sama sekali tak mengubah gaya hidupku."

Hingga akhirnya, Thomson bertemu Syeikh Abdalqadir as-Sufi (tokoh Tarbiyah, penggagas Gerakan Dunia "Murabitun"). Pertemuan itu menjadi awal perkenalannya dengan Islam, agama yang tak pernah terpikirkan oleh Thomson sebelumnya.

Saat berbicara dengan Syeikh Abdalqadir dan mendengarkan berbagai hal yang disampaikannya, Thomson merasa telah menemukan jalan menuju transformasi yang ia butuhkan. "Sejak itu, perlahan aku menemukan jawaban atas semua pertanyaan yang memenuhi otakku," katanya. Thomson rutin mengunjungi pusat kajian Islam Syeikh Abdalqadir setelah itu. Ia juga membaca The Book of Stranger yang ditulis sang Syeikh.

Thomson mantap mengakhiri pencariannya pada 13 Agustus 1973. Ia mengikrarkan syahadat di hadapan Raja Mahmudabad, dan berhaji empat tahun kemudian. Pulang dari haji, Thomson menyelesaikan pelatihannya sebagai pengacara. Lalu, pada 26 Juli 1979, ia dipanggil ke Pengadilan England & Wales dan mulai meniti kariernya di bidang advokasi serta hukum Islam.

                                                                        ***

Thomson pertama kali memperoleh perhatian publik pada 2001, saat tampil dalam sebuah film dokumenter berjudul My Name is Ahmed yang memenangkan sebuah penghargaan, dan juga Prince Naseem's Guide to Islam. Keduanya ditayangkan di BBC2 pada Agustus 2001. Setelah itu, wajahnya kerap mewarnai layar kaca dalam berbagai program, terutama program-program Islam.

Tahun 2002, Thomson membuat pernyataan lisan dan tertulis kepada majelis pemimpin Komite Pelanggaran Agama. Ia menegaskan bahwa kelompok-kelompok agama seperti Yahudi, Kristen, Muslim, Hindu, Budha, dan Sikh harus memperoleh hak dan perlindungan yang sama di bawah hukum Inggris.

Di antara aktivitas yang dijalaninya kini adalah memberikan ceramah rutin tentang Islam di berbagai wilayah Inggris. Ia juga menulis secara teratur untuk Al-Karam Journal dan menjadi salah seorang kontributor tetap dalam konferensi lintasagama yang digelar setiap tahun di Masjid Regents Park dan Pusat Kebudayaan Islam Inggris




----------------
Sumber:REPUBLIKA.CO.ID,

Dia mengira masih nifas sehingga meninggalkan puasa dan shalat.

29 Juni 2012


Tanya Jawab Islam
Telah lewat sekitar empat puluh hari keluarnya janin dari perutku (keguguran). Tidak lebih dari dua bulan setengah bertepatan bulan Ramadan, kemudian saya tinggalkan shalat dan puasa. Dimana saya belum tahu masalah agama, setelah itu saya tahu bahwa saya sudah tidak nifas lagi. Apakah saya harus mengqodo’ yang telah terlewatkan dari shalat dan puasa? Sekarang saya dalam kondisi bingung tidak tahu apa yang harus saya lakukan?
--
Alhamdulillah

Pertama
Kalau seorang wanita keguguran, hal itu tidak dianggap nifas darah yang keluar darinya kecuali kalau kegugurannya itu telah jelas (nampak) ciptaan manusia dari kepala, tangan atau kaki atau selain dari itu. pembentukan tidak dapat dimulai sebelum delapan puluh hari berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:

‘Sesungguhnya salah satu diantara kamu dikumpulkan penciptaanya di perut ibunya empat puluh hari (berupa mani). Kemudian semasa itu (empat puluh hari) berupa segumpal darah. Kemudian semasa itu berupa sekerat daging. Kemudian Allah utus malaikat dan diperintahkan untuk mencatat empat kalimat, dikatakan: ‘Catatlah amalan, rizki, ajal dan merana atau bahagia. Kemudian ditiupkan ruh di dalamnya.’ HR. Bukhori, 3208.

Hadits ini menunjukkan bahwa manusian melewati beberapa tahapan dalam kandungan. Empat puluh hari berupa mani, kemudian empat puluh hari lagi segumpal darah. Kemudian empat puluh ketiga berupa sekerat daging. Kemudian ditiupkan ruh setelah sempurna seratus duapuluh hari. Pembentukan berarti pada fase sekerat daging dan tidak mungkin sebelum itu. sebagaimana firman Allah Ta’ala:

‘Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu.’ SQ. Al-Hajj: 5.

Diketahui dari ayat ini, bahwa sekerat daging terkadang sempurna dan terkadang tidak sempurna.

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, ‘Kalau seorang wanita melihat darah setelah melahirkan sesuatu yang jelas pembentukan orang, maka itu termasuk darah nifas. Telah ditegaskan (yakni Imam Ahmad) bahwa kalau dia melihat mani atau segumpal darah bukan termasuk nifas.’ Selesai dari ‘Al-Mugni, 1/211.

Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata, ‘Kalau seorang wanita keguguran apa yang nampak dari menciptaan manusia baik kepada, tangan atau kaki atau selain itu, maka dia termasuk (mendapatkan) nifas. Mampunyai hukum seputar nifas. Maka tidak boleh shalat, tidak boleh puasa, suaminya tidak boleh menggaulinya sampai suci atau sempurna empat puluh hari. Semantara apa yang keluar dari wanita tidak jelas penciptaan manusia, dimana ada daging yang tidak terbentuk atau segumpal darah. Maka dia mempunyai hukum (darahnya) mustahadhoh bukan hukum nifas. Juga bukan darah nifas. Maka dia harus shalat, puasa di bulan Ramadan dan dihalalkan suaminya (menggaulinya). Karena dia mempunyai hukum istihadhoh menurut ahli ilmu.’ Selesai dari ‘Fatawa Islamiyah, 1/243.

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, ‘Ahli ilmu mengatakan, kalau keluar (dari rahim wanita0 dan telah nampak penciptaan manusia, maka darah yang keluar termasuk darah nifas. Maka dia meninggalkan shalat, puasa dan suaminya menjauhinya sampai bersih. Kalau keluar (dari rahim wanita) dan tidak berbentuk, maka darahnya tidak termasuk darah nifas bahkan itu darah kotor, tidak menghalangi untuk shalat, puasa dan selain dari keduanya. Ahli ilmu mengatakan, ‘Minimal waktu pembentukan (di rohim) adalah delapan puluh satu hari.’ ‘Fatawa AL-Mar’ah Al-Muslimah, 1/304, 305.

Dari sini, maka darah yang keluar dari anda bukan termasuk darah nifas, karena janin yang keluar sebelum berumur delapan puluh hari. Maka seharusnya anda shalat dan puasa pada masa itu, sampai datang kepada anda darah haid.

Kedua,
Anda diharuskan mengqodo’ puasa, hal ini tidak ada masalah baik anda dalam kondisi suci maupun dalam kondisi nifas. Karena barangsiapa yang meninggalkan puasa tanpa uzur (seperti sakit, haid atau bepergian) maka seharusnya mengqodo’. Sementara anda tinggalkan karena ada uzur yaitu persangkaan anda bahwa anda dalam kondisi nifas. Sementara qodo’ shalat, yang nampak anda tidak perlu mengqodo’ shalat, karena Nabi sallallahu’alaihi wa sallam tidak memerintahkan wanita mustahadhoh yang telah meninggalkan shalat disela-sela turunnya darah untuk mengqodo’nya. Akan tetapi dibimbing apa yang selayaknya dilakukan ke depannya.

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, ‘Wanita mustahadhoh kalau berdiam dalam beberapa waktu tidak shalat, karena berkeyakinan tidak wajibnya shalat atasnya. Maka kewajiban mengqodo’nya ada dua pendapat. Salah satunya tidak perlu mengulanginya –sebagaimana yang dinukil dari Malik dan lainnya- karena mustahadhoh yang dikatakan oleh Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya saya datang darah haid deras sekali yang menghalangiku ntuk shalat dan puasa.’ Beliau memerintahkan kepadanya apa yang seharusnya dilakukan ke depan. Tanpa diperintahkan untuk mengqodo’ shalat yang lalu.’ Selesai dari ‘Majmu’ Fatawa, 22/102. Silahkan melihat soal jawab no. 45648.

Kesimpulannya, maka anda harus mengqodo’ puasa, sementara shalat kalau mudah bagi anda. Lebih bagus anda lakukan. Kalau tidak, kami memohon semoga Allah memaafkan anda. Dan kami nasehatkan kepada anda agar giat mencari ilmu dan memperdalam agama. Kami memohon kepada Allah untuk kami dan anda mendapatkan taufik dan kebenaran.

Wallahu’alam .

Uskup Argentina Mundur Ketahuan Peluk Cewek Bikini

29 Juni 2012


Buenos Aires - Uskup Argentina, Fernando Bargallo, mengundurkan diri dari jabatannya setelah adegan memeluk perempuan berbikini di tepi pantai Meksiko hasil jepretan seorang fotografer, pekan lalu, beredar luas.
Pemimpin umat Katolik Argentina berusia 57 tahun ini langsung mengajukan pengunduran diri ke Vatikan dan diterima oleh Paus Benediktus XVI.
Awalnya, dia mengatakan, wanita yang dipeluk itu adalah temannya semasa kecil, namun belakangan Bargallo mengakui dia memiliki "hubungan asmara" dengan wanita itu. Selama ini Uskup Bargallo bertugas di Keuskupan Merlo-Moreno, Buenos Aires.
Skandal "memeluk wanita berbikini" pecah pekan lalu, ketika sebuah stasiun televisi Argentina menayangkan gambar-gambar Monsiegnor Bargallo sedang piknik di sebuah resor Meksiko ditemani seorang wanita.
Dalam salah satu gambar, dia tampak tenggelam setengah badan di dalam air sambil memeluk seorang wanita berbikini. Tak lama kemudian, setelah gambar-gambar itu muncul di televisi, Monsiegnor Bargallo langsung memberikan pernyataan kepada publik bahwa perempuan yang dipeluk itu adalah teman semasa kecil yang dikenal selama hidupnya.
Dia katakan, foto tersebut merupakan sebuah kecorobohan karena bisa menimbulkan orang lain salah tafsir. Oleh sebab itu, dia meminta jemaatnya memaafkan atas "ambiguitas dari gambar" dan mendesak mereka untuk melihat foto "dalam konteks persahabatan panjang".
Namun belakangangan, di pekan yang sama, Monsiegnor Bargallo memberikan pengakuan kepada para pemimpin umat Katolik dan Keuskupan bahwa dirinya "mempunyai hubungan asmara" dengan gadis itu dan segera mengundurkan diri dari jabatannya. Vatikan menerima pengunduran dirinya dan posisinya akan digantikan oleh Monsiegnor Alcides Jorge Pedro Casaretto.

Museum Bersejarah Bernuansa Gereja Dan Masjid Di Turki

26 Juni 2012



HAGIA Sophia dulunya merupakan sebuah gereja terbesar bagi kalangan umat Kristiani di Istanbul, Turki, hingga akhirnya bangunan tersebut diubah menjadi sebuah masjid pada tahun 1453 ketika Konstantinopel ditaklukkan oleh tentara Ottomen dan Sultan Mehmet. Kemudian tahun 1935 hingga saat ini Hagia Sophia berubah menjadi salah satu museum di Istanbul yang terkenal dengan nama Ayasofya Museum. 



Bangunannya kerap dijadikan sebagai acuan model bagi beberapa masjid lainnya termasuk Blue Mosque yang terletak di depannya. Selama perubahan menjadi masjid, semua unsur dari agama Kristen seperti altar, bel, dan patung-patung dipindahkan. 



Kemudian desain bagian dalamnya diubah dan disesuaikan dengan ciri khas Islam. Dua menara masjid sesudahnya ditambahkan. Tak lupa mihrab (tempat imam berdiri), mimbar, dan juga tempat berwudhu. Terdapat kaligrafi yang menghiasi kubah masjid sejak abad ke-19. Hingga sekarang masih bisa dijumpai. 

Di bagian atas museum terdapat galeri dimana terdapat karya seni yang menggambarkan ajaran agama Kristen. Tepat di bawahnya terletak ruangan bernuansa seni Islam dan juga difungsikan sebagai masjid. Meski telah dijadikan museum, aktivitas keagamaan umat Islam masih dijalankan. Upaya perbaikan museum menjadikan bangunan ini memiliki unsur seimbang akan dua gaya keagamaan. 

Hagia Sophia

26 Juni 2012

Sejarah Salib, Swastika, dan Penggunaannya dalam Paganisme dan Kristen

24 Juni 2012

Tulisan di bawah ini tidak bermaksud menyinggung golongan suku, agama, dan ras apapun karena disusun berdasarkan aspek sejarah dan berdasarkan pandangan para sejarawan barat dan Islam tentang Kristen.
Pisces, lambang awal mula Kristen
Salib adalah lambang yang sangat tua yang terdapat di dunia jauh sebelum lahirnya Nabi Isa atau Yesus. Pada awalnya orang-orang Kristen tidak menggunakan salib sebagai lambang Kekristenan mereka. Benda ini tidak termasuk dalam daftar pertama lambang-lambang Kristen yang disediakan oleh St. Clement. Mulanya yang mereka gunakan justru bintang ikan (Pisces) dan anak domba sebagai lambang Penyelamatnya.
Lambang Pisces yang pertama kali digunakan Kristen di Roma
Awal mula salib adalah salah satu rasi bintang yang digunakan untuk menandai langit di selatan semenjak zaman awal peradaban manusia. Kemudian oleh kaum-kaum terdahulu yang menyembah bintang salib digunakan sebagai lambang bagi para dewa mereka.
Konstelasi Bintang Selatang yang membentuk Salib
Ketika lambang salib akhirnya dipakai, orang-orang Kristen sempat merasa enggan terhadap gambar seorang laki-laki yang tergantung pada salib. Hal ini tidak pernah dilakukan Gereja Kristen sebelum abad ke tujuh.
Faktanya, salib dengan orang tergantung padanya telah dimasukkan oleh orang Romawi dari India berabad-abad sebelum zaman Kristen.
Relief salib pagan di India 2000 tahun SM
Apa kata para sejarawan tentang penggunaan lambang salib?
Walker berkata, “Orang-orang Kristen awal bahkan menolak salib karena (bersifat) pagan. Patung-patung Yesus awal tidak menggambarkan dia di atas salib, tetapi dalam samaran ‘Gembala yang Baik’ yang membawa domba.” (Acharya, The Christ Conspiracy)
Churchward mengatakan, “Pada dasarnya Salib merupakan tanda astronomi. Salib dengan lengan sama panjang menunjukkan waktu siang dan malam yang sama panjang, dan merupakan tanda equinox.”
Para alcemist menggunakan salib untuk penelitian
Sedangkan Derek Patridge menyatakan, “Yang ditunjukkan oleh salib dengan lingkaran di dalamnya adalah sebenarnya matahari yang mengecil atau mati di zodiac, dan bukan orang.”
Encyclopedia of Funk and Wagnalls menyebutkan bahwa “Tanda salib sudah digunakan sebagai lambang sebelum zaman Kristen.”
Di Italia di mana terletak Roma yang menjadi salah satu pusat paling awal bagi penyebaran agama Kristen, terdapat salib sebagai peninggalan dari zaman prasejarah.
Salib Keltik Pra-Kristen banyak ditemukan di tepi Sungai Shannon di Irlandia ditemukan dengan gambar relief dewa bumi dan roh hutan.
Salib-salib Keltik di Eropa yang telah ada semenjak 1200 SM
Di Mesir purba, yang memuja dewa-dewi yang mati menebus dosa dengan darah, salib dijadikan lambang keagamaan yang umumnya berbentuk huruf T, yang oleh para ahli disebut dengan Tau. Ada pula salib Tau yang di atasnya dipasang sebuah “gagang” yang berupa lingkaran. Lingkaran itu melambangkan kekekalan.
Ankh Mesir atau Salib Ansata (crux ansata) salah satu lambang pagan Mesir
Sejarawan barat meyakini bahwa konsep Maria dan Yesus adalah duplikasi dari Isis dan Horus
Salib yang di atasnya bergagang lingkaran itu melambangkan kekelalan hidup atau kehidupan yang abadi. Salib berlingkaran (crux ansata/salib ankh) biasa dipakai di leher para pendeta Mesir kuno sebagai kalung. Di kalangan berbagai bangsa purba di sekitar wilayah Mediterania, termasuk Funisia yang bertetangga dengan Palestina, lambang salib Mesir itu juga mengandung pengertian hikmah atau kebijaksanaan rahasia.
Berbagai jenis salib yang digunakan semenjak pra-Kristen hingga sekarang
Selain Salib Tau terdapat satu lagi jenis salib yang disebut dengan Salib Berlengan Sama Panjang. Salib ini telah dikenal di seluruh dunia purba. Oleh para ahli dikatakan bahwa di kalangan dunia purba salib ini melambangkan keempat unsur (bumi, udara, air, dan api) yang dipandang sebagai sumber penciptaan segala sesuatu. Unsur-unsur itu dipandang sebagai yang abadi, sehingga segala sesuatu yang tercipta darinya, tidak akan pernah musnah, sekalipun berubah-ubah.
Swastika atau Salib Berlengan Panjang
Lambang-lambang Swastika di berbagai kebudayaan
Salib berlengan panjang juga digunakan sebagai pemberi tanda (berupa gambar) pada makanan suci maupun wadah-wadah yang berisi air suci keagamaan. Penggunaan salib ini terdapat di kalangan bangsa-bangsa Assyiria, Babilonia, Persia purba, bahkan di benua Amerika sebelum datangnya agama Kristen.
Relief Salib Swastika di Eropa ribuan tahun sebelum Kristen
Swastika berumur 5000 tahun SM di Samara, Iraq
Bentuk lain salib jenis ini adalah swastika. Ini sebenarnya adalah salib berlengan panjang, yang bagian ujung lengannya tertekuk atau dipatahkan menurut arah yang sama (seperti arah jarum jam). Menurut para ahli, ujung lengan yang tertekuk itu asal mulanya melengkung, yang apabila diteruskan akan membentuk lingkaran yang memanifestasikan lambang matahari.
Encyclopedia of Funk and Wagnalls mengatakan, “Bentuk atau model ini adalah salah satu lambang paling awal yang terkenal yang telah dibuat oleh manusia, dan salah satu lambang yang paling menyebar di kalangan bangsa-bangsa primitif. Lambang ini terdapat di seluruh benua selain Australia, dan merupakan lambang dewa matahari, dari Apollo (Romawi), Odin (Viking) sampai Quetzalcoatl (Aztec). Lambang ini masih bertahan hidup sebagai lambang keagamaan di India di kalangan para penganut agama Budha dan agama Jain, serta di China dan Jepang, maupun di kalangan suku-suku Indian di Amerika Utara yang masih meneruskan praktek shaman dan pengobatan perdukunan.”
Dalam Encyclopedia Britannica, Prof. Shepherd menulis, “Bentuk-bentuk salib telah digunakan sebagai lambang, religius atau lainnya, jauh sebelum zaman Masehi, di hampir semua bagian dunia. Dua bentuk salib Pra-Kristen telah menjadi mode dalam Kekristenan. Lambang hieroglyph Mesir tentang kehidupan (salib ankh, salib Tau dengan lingkaran di atasnya) dipungut dan digunakan secara luas pada monumen-monumen Kristen Koptik. Salib Swastika (crux gammata), yang terdiri atas empat huruf gamma kapital Yunani, ditandakan pada banyak nisan makam Kristen dini sebagai lambang yang tersamar. Lambang ini tersebar luas sebelum zaman Kristen di Eropa, Asia, dan Amerika dan umumnya dianggap sebagai lambang matahari atau api. Dari situlah makna sumber kehidupan berasal.”
Di beberapa tempat di dunia ini, ujung tekukan pada salib swastika diberi gambar telapak kaki yang menandakan adanya gerak “berjalan”. Di tempat lain, ada pula yang menggambari ujung swastika dengan gambar burung yang menggambarkan gerak terbangnya matahari di angkasa. Atau gambar ikan, yang mengisyaratkan matahari menyelam di laut di bawah muka bumi setelah tenggelam di malam hari dan sebelum kembali terbit keesokan harinya.
Burung dan Dewa Matahari (Swastika Nazi Jerman)
Swastika Zionist dan Swastika Dewa Matahari
Bagaimanapun, salib merupakan lambang Dewa Matahari. Karena matahari hanya satu bagi seluruh dunia, maka dengan sendirinya di mana-mana di dunia ini, apabila mereka memuja Dewa Matahari maka lambang dan kepercayaannya akan mirip.
Persamaan Dewa Matahari Keltik dan Dewa Matahari Aztec
Demikian halnya antara kepercayaan pagan dengan kepercayaan Kristen. Sejak ribuan tahun sebelumnya hingga jaman penyebaran agama Kristen di wilayah Mediterania, telah terdapat agama-agama yang meyakini dewa-dewi yang menderita, disalib dan mati menebus dosa.
Riwayat-riwayat dan waktu penyaliban Yesus yang terdapat dalam doktrin Kristen juga sangat serupa dengan kepercayaan pagan, yakni berkisar antara tanggal 21-25 Maret. Justinus Martir dapat saja berapologi bahwa iblis yang mendengar ramalan-ramalan para nabi besar sebelumnya, meniru ajaran itu sebelum adanya agama Kristen itu sendiri. Tapi pada dasarnya jenis-jenis salib ini digunakan berbagai macam kaum pagan untuk menyembah dewa matahari mereka semenjak berbagai peradaban kuno dunia mucul.
Pandangan Islam tentang Salib dan Penyaliban Isa
Islam menolak dengan keras doktrin seputar peristiwa penyaliban tersebut, karena hal itu adalah konsep Paganisme dan penyembahan kepada dewa-dewa yang sangat bertentangan dengan konsep monotheisme atau Ketuhanan Yang Maha Satu.
Allah berfirman dalam Qur’an surah An-Nisa ayat 156-157 :
Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Hingga kini banyak para sejarawan Yahudi dan Barat yang tidak mempercayai teori penyaliban Nabi Isa atau Yesus, dikarenakan dahulu adanya pertentangan dalam bangsa Romawi tentang sejarah hal itu. Hal yang melemahkan teori itu adalah perkataan para tentara romawi yang mengatakan bahwa wajah orang yahudi terlihat sama semua (seperti kita melihat orang negro, orang cina, atau orang bule terlihat sama semua), dan kejadian penangkapan adalah malam hari.

Sumber : Artikel swaramuslim tahun 2008 (telah diedit dan dikembangkan oleh ATMADEEVA)
Pages (13)123456

revival of Islamic faith foundation

Sejarah

 

© Copyright revival of Islamic faith foundation 2012 | Design by Atmadeeva Keiza | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.