
Mulut baik di bulan baik, tidak boleh berkata-kata yang kotor,
jorok, mencaci, menghina, mencemooh, menggunjingkan orang, dan lain-lainnya.
Apalagi saat ini semua umat Islam menjalankan ibadah puasa. Ketika melaksanakan
ibadah puasa pastinya mulut berbau. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW yang
artinya “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah
daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim no. 1151).
Berdasarkan hadits di atas, apakah benar bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT daripada bau minyak kasturi? Apakah statetmen di atas hanya sekedar motivasi
atau stimulant untuk orang-orang
menjalankan ibadah puasa? Atau hadits di atas yang mempunyai makna kiasan saja,
bukan makna sebenarnya.
Kita jangan salah tafsir dengan hadits di atas, yang dimaksud dengan
hadits di atas adalah sebenarnya bau mulut orang berpuasa diganti dengan bau
minyak kesturi di surga berasal dari hati yang bersih dan hanya mengeluarkan
perkataan yang baik saat berpuasa. Kita tidak boleh berkata yang bukan-bukan
seperti menghina orang, mencemooh orang, mencaci orang, menghardik orang tua,
berkata kasar seperti ah,ih, dan uh kepada orang tua, sebagaimana firman Allah
SWT yang artinya “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia*. dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil” (QS. Al-Israa’: 23-24).
Keterangan* maksudnya adalah mengucapkan kata “Ah” kepada orang tua
tidak dibolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka
dengan lebih kasar daripada itu.
Jadi yang dimaksud dengan bau mulut orang berpuasa bukan serta merta
dalam arti sebenarnya. Dengan demikian berkumur, sikat gigi, dan siwak boleh dilakukan
karena bisa menghilangkan bau mulut. Sedangkan yang sebenarnya bau mulut orang
berpuasa diartikan hanya secara tersirat.