
Insya'Allah adalah ucapan seseorang yang menyertai pernyataan akan berbuat
sesuatu pada masa yang akan datang. Dengan mengucapkan perkataan ini seorang
muslim telah berjanji untuk melakukan perbuatan tersebut kecuali tidak
memungkinkan pada saat akan dilakukan. Lihat QS 18:24.
Insya Allah, secara bahasa berarti ‘Jika Allah menghendaki’. Kalimat ini
sudah sering digunakan seorang Muslim jika hendak berjanji melakukan sesuatu.
Namun ternyata sekarang kalimat ini telah mengalami banyak penyalah-gunaan.
Banyak yang menggunakan mengidentikkan Insya Allah dengan keragu-raguan, bahkan
ketidaksanggupan memenuhi janji.
“Dan jangan sekali-kali kamu
mengatakan terhadap sesuatu ’sesungguhnya aku akan mengerjakan esok,’ kecuali
(dengan mengucapkan) insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa
dan katakanlah ‘mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih
dekat kebenarannya daripada ini.” (QS Al-Kahfi: 23-24).
Di ayat tersebut Allah memerintahkan ucapan semacam “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” harus diikuti dengan ucapan Insya Allah. Sedangkan ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” adalah ucapan kepastian, keyakinan diri dapat melakukan, bukan ucapan keragu-raguan. Maka Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan keragu-raguan.
Namun yang istimewa, kalimat Insya Allah menunjukkan tawakkal. Bahwa Allah-lah yg Maha Menentukan sesuatu kejadian. Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan ‘pasti’, karena ALlah dapt berkehendak lain. Maka, benar bila ada yang mengatakan Insya Allah itu 99,99% pasti. Hampir 100%. Yang 0,01% adalah faktor X yang meruapakan kehendak lain dari Allah yang memang bisa mengubah 99,99% lainnya.
Ucapan InsyaAllah bukan hanya pada
Islam saja,tapi dalam Alkitab juga mengajarkan Insya Alloh ketika seseorang
hendak melakukan sesuatu.
Yak 4:13-17 (13) Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan disana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, (14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentarsaja keliahatan lalu lenyap. (15) Sebenarnya kamu harus berkata” Jika Tuhan menghendakinya (Insya Allah), kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”(16) Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah (17) Jadi jika seorang tahu bagaimanaia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Alkitab mengajarkan bahwa jika
mengatakan sesuat yang belum tentu atau belum pasti terjadi, hendaklah
katakan”Insya Allah (jika Tuhan menghendaki). Tapi umat Kristen begitu berani
memastikan sesuatu walaupun belum terjadi. Bahkan mereka tidak mau menggunakan
kata “insya Allah” (Jika Tuhan menghendaki) karena mereka merasa yakin dan
pasti bahwa dengan nama Yesus segala sesuatu pasti akan terjadi.ini merupakan
sifat takabbur ,apakah mereka lupa,segala sesuatu berada dalam genggamannya??
Naudzubillahhimindzalik..
Padahal dalam Alkitab jelas menyalahkan, bahwa siapa yang berani memastikan sesuatu yang belum past terjadi, adalah dosa, sebagaimana dalam Yakobus 4:15 tadi.
Lebih ekstrim lagi, mereka justru menuduh bahwa dalam agama Islam semua masih serba tidak pasti, makanya kata mereka, keselamatan dalam agama Islam belum pasti karena masih serba insya Allah. Menurur mereka, keselamatan itu hanya ada dalam nama Yesus, sebab asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, pasti dijamin masuk surga. Padahal jika cari didalam seluruh isi Alkitab, kata “pasti masuk surga” tidak ditemukan.
Padahal dalam Alkitab jelas menyalahkan, bahwa siapa yang berani memastikan sesuatu yang belum past terjadi, adalah dosa, sebagaimana dalam Yakobus 4:15 tadi.
Lebih ekstrim lagi, mereka justru menuduh bahwa dalam agama Islam semua masih serba tidak pasti, makanya kata mereka, keselamatan dalam agama Islam belum pasti karena masih serba insya Allah. Menurur mereka, keselamatan itu hanya ada dalam nama Yesus, sebab asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, pasti dijamin masuk surga. Padahal jika cari didalam seluruh isi Alkitab, kata “pasti masuk surga” tidak ditemukan.
Siapa
yang dapat memberi jaminan setiap perancangan akan menjadi seperti yang
diidamkan. Semuanya bergantung kepada kehendak dan ketentuan Ilahi.
"Dan
jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti
melakukan itu esok pagi," kecuali dengan mengatakan Insya Allah (jika
Allah menghendaki)" Dan Ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan
katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar
aku lebih dekat pada kebenaran dari pada ini." (ayat 23-24)
Musa berkata: “Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai
orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun.” (Surah
al-Kahfi: 69)
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia
menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya
Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Surah
:al-saffaat 102)
Barangsiapa yang mengucapkan kalimah
insya allah bermaksud dia menyandarkan keazamannya dengan kehendak Allah dan
menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Dengan kata lain ucapan ini adalah
bertawakkal kepada Rabb. Begitulah tarbiah al-Quran :
“Kemudian apabila engkau telah berazam maka bertawakalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengasihi orang-orang yang bertawakal
kepadaNya.” (Surah Ali-Imran ayat 159)
Sebagai hamba Allah, kita tidak punya sedikit pun kuasa
untuk menentukan atau tidaknya sesuatau yang kita rencanakan, walau serapi
manapun rancangan yang kita bina. Kehendak kita amat terbatas karena Allah yang
menentukan segala-galanya.
Lafazkanlah ucapan insya Allah walaupun kita yakin perencanaan
kita akan menjadi kenyataan. Kehendak kita amat terbatas kerana semuanya
bergantung kepada ketentuan dan kehendak Allah yang Maha Mengetahui dan Maha
Berkuasa. Semoga Allah merahmati kita semua.
0 comments:
Posting Komentar