Revival Of Islamic Faith Foundation
News Update :

Bau Mulut Orang berpuasa Tidak lebih harum dari minyak Kasturi!

24 Juli 2013



Mulut baik di bulan baik, tidak boleh berkata-kata yang kotor, jorok, mencaci, menghina, mencemooh, menggunjingkan orang, dan lain-lainnya. Apalagi saat ini semua umat Islam menjalankan ibadah puasa. Ketika melaksanakan ibadah puasa pastinya mulut berbau. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim no. 1151).
Berdasarkan hadits di atas, apakah benar bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT daripada bau minyak kasturi? Apakah statetmen di atas hanya sekedar motivasi atau stimulant untuk orang-orang menjalankan ibadah puasa? Atau hadits di atas yang mempunyai makna kiasan saja, bukan makna sebenarnya.
Kita jangan salah tafsir dengan hadits di atas, yang dimaksud dengan hadits di atas adalah sebenarnya bau mulut orang berpuasa diganti dengan bau minyak kesturi di surga berasal dari hati yang bersih dan hanya mengeluarkan perkataan yang baik saat berpuasa. Kita tidak boleh berkata yang bukan-bukan seperti menghina orang, mencemooh orang, mencaci orang, menghardik orang tua, berkata kasar seperti ah,ih, dan uh kepada orang tua, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia*. dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al-Israa’: 23-24).
Keterangan* maksudnya adalah mengucapkan kata “Ah” kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
Jadi yang dimaksud dengan bau mulut orang berpuasa bukan serta merta dalam arti sebenarnya. Dengan demikian berkumur, sikat gigi, dan siwak boleh dilakukan karena bisa menghilangkan bau mulut. Sedangkan yang sebenarnya bau mulut orang berpuasa diartikan hanya secara tersirat.


Share this Article on :

0 comments:

Posting Komentar

 

© Copyright revival of Islamic faith foundation 2012 | Design by Atmadeeva Keiza | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.