Sangat bodoh jika kita berusaha memecahkan satu kesalahan dari sebuah masalah dengan menggunakan cara yang salah.
Sebenarnya kita semua,kaum muslimin dan umat Nasrani,sama-sama mengimani bahwa Allah selalu hadir dan ada,dan dia Maha Meliputi segala sesuatu.jadi,apakah masuk akal jika hal itu di lakukan oleh ketiga oknum Tuhan tersebut secara bersamaan? Ataukah hanya salah satu dari ketiga oknum tersebut meliputi alam semesta pada satu waktu?
Sesungguhnya ketuhanan adalah sifat bagi satu Tuhan,dan sifat itu tidak dapat berbilang.Lalu dikatakan kepada kita:masing-masing dari ketiga oknum Tuhan itu memiliki sifat-sifat tertentu yang tidak sama dengan”dua”yang lain.jadi ad urutan hierakis tertentu dalam trinitas.Tuhan Bapa selalu menempati tingkatan pertama,kemudiankemudian di ikuti oleh Tuhan Putra,sedangkan Roh Kudus berada pada tingkatan ketiga,karena dia menjadi Tuhan yang paling rendah derajatnya dibandingkan kedua oknum lain yang menjadi sumber perwujudannya.
Bukankah menjadi dosa Bid’ah bagi umat Nasrani apabila mereka menyebutkan ketiga oknum dalam Trinitas tersebut dengan urutan terbalik menjadi “dengan nama Roh Kudus,Tuhan Putra,dan Tuhan Bapa”? juka memang ketiga oknum tersebut benar-benar setara,maka tidak di perlukan adanya penekanan terhadap urutan hierakis seperti itu.
Di samping itu,Dewan Gereja dan para Paus jelas-jelas telah mengecam keyakinan Sabelian yang menegaskan bahwa Allah hanya satu,tetapi dia mengejewantahkan sebagai Tuhan Bapa,Tuhan Putra,dan Roh Kudus,yang ketiganya sebenarnya tetaplah Tuhan satu Tentu saja ,agama Islam tidak dapat menerima semua pendapat Sabelian ini.
Sebenarnya,bagi orang-orang Nasrani sendiri tidak pernah ada kesetaraan mutlak antara ketiga oknum dalam Trinitas.sebab,kalau memang Tuhan Bapa memang benar-benar sama dengan Tuhan Putra atau Roh Kudus dari segi arti kata perkatanya,sebagaimana halnya angka 1 pasti benar-benar sama dengan angka 1 yang laen,maka seharusnya Tuhan hanya “terdiri” dari satu Tuhan saja,bukannya tiga .satuan tidak mungkin berbentuk pecahan ataupun hasil kelipatan dari diriny sendiri.
Segala perbedaan yang di akui keberadaanya pada diri ketiga oknum dalam trinitas tidak diragukan lagi ,pasti menyebabkan munculnya ketidaksetaraan :Tuhan Bapa hanya beranak dan tidak di peranakan ;Tuhan Putra di peranakan dan bukan menjadi yang beranak;Roh Kudus muncul dari kedua oknum yang lain.
Orang-orang Nasrani lalu menyatakan bahwa Tuhan Bapa adalah “sang Maha Pencipta dan Maha Penghancur”Tuhan Putra adalah “sang Juru Selamat dan sang penebus “Roh Kudus adalah “sang Pemberi Kehidupan”jadi,tidak satu pun dari ketiga oknum tersebut yang dapat menjadi sang Maha Pencipta secara mandiri.
Sebenarnya,Perjanjian Lama menggunakan kata Bapa hanya sebagai metafora:salah satu julukan untuk Allah guna mengungkapkan bahwa Dialah yang menjadi Sang Maha Pencipta,Maha Pengasih,dan Maha Penyayang.Namun ,pihak gereja salah dalam menggunakan kata tersebut sehingga al Qur’an tidak lagi menggunakan kata tersebut di dalm ayat-ayatnya .
Pada nytanya,Perjanjian Lam dan al Qur’an sama-sama mengecam doktrin Trinitas,sedangkan Perjanjian Baru tidak secara jelas mendukung ataupun menentang doktrin tersebut.Akan tetapi,kalaupun Perjanjian Baru menagndung isyarat akan eksitensi doktrin Trinintas,hal itu tetap tidak dapat du jadikan alasan akan kebenaran doktrin Trinitas tersebut.Sebab,al Masih tidak pernah melihat,menulis,ataupun ,menyampaikan isi kitab Perjanjian Baru.Perjanjian Baru,dalam bentuk dan isisnya seperti yang sekarang ,belum pernah ada sepanjang dua abad setelah masa al Masih.
Patut di sampaikan di sini bahwa gereja-gereja Unitarian di kawasan Timur telah nenolak dengan tegas doktrin Trintas.Mereka kemudian mengikuti Rasulullah yang agung ketika menyaksikan sendiri kehancuran total “Binatang Buasa Keempat” di tangan beliau .Sebenranya,setan yang berbicara dengan siti Hawa dari mulut ular juga telah menghembuskan berbagai ungkapan kekufuran untuk menentang Allah melalui ujung sebuah “tanduk kecil”di antara 10 tanduk yang tumbuh di kepala :si binatang buas keempat”(Daniel pasal 8)
Setan yang di sebut-sebut di sini sebenarnya tak lain adalah Konstantin Agung yang telah mengumumkan doktrin konsili di Nice pada tahun 225 M sebagai doktri resmi melaui pemaksaan yang luar biasa.Tetapi Muhammad telah mengubur iblis ini ke dalam tanah yang di janjikan untuk kemudian menegakan agama Allah,yaitu Islam.
Abdul Ahad Dawud
0 comments:
Posting Komentar