Revival Of Islamic Faith Foundation
News Update :

Nilai Moral yang Terkandung Dalam Al-Qur'an dan Bible

7 Juni 2011

Alhamdulillah, ASSalaatu waSSalaamu ala Rasoolillah wa ala aalihi wa ashaabihi ajma'een, Amma baad.

Islam dan Kristen merupakan dua Agama besar dan merupakan dua agama yang bersaudara, pertama tama sebelum memulai dakwah saya, saya menyambut semuanya baik Muslim maupun non-Muslim (kristen) dengan sambutan

Assalamu'alaikum warahmaatullaahi wabarakaatuhu (Damai dan sejarteralah atasmu dan rahmat Allah dan berkahnya atas kalian)

Salam diatas juga dicontohkan oleh Yesus Kristus kepada kaumnya, yaitu dalam Injil Lukas pasal 24 ayat 36 yang yesus Kristus sendiri berkata kepada Muridnya:"Damai sejahtera bagi kamu!" [Lukas 24:36]

dalam Injil berbahasa Arab tertulis "Assalamu'alaikum" kesamaan ini menandakan bahwa Kedua agama Islam maupun Kristen merupakan agama yang bersaudara, Ketika masa Nabi Muhammad saw, Toleransi yang diajarkan Beliau kepada Umatnya saat diMadinah dulu yaitu ketika Perjanjian Hudaibiyyah, nabi tercinta Muhammad saw dalam berhadapan dengan Kristen dan juga Yahudi, Rasul saw baik kepada mereka bahkan Nabi Muhammad saw yang pada waktu itu menjadi Presiden Madinah, Nabi Muhammad saw memberikan kehidupan yang layak serta menjaganya saudara Kristen, Kehidupan seperti ini terus berlangsung dan ketika masa Khalifah Utsmaniyyah, terjadi kerujunan beragama antara Islam, Kristen dan Yahudi, selama kurang dari 800 tahu lamanya Islam menguasai Dunia dan menjaga saudara Kristen dan Yahudi serta memberikan Hidup penuh toleransi antar umat beragama.

ini dikarnakan para Shalafush Shalih mengamalkan dengan jelas ajaran Nabi Muhammad saw, mereka begitu menuntut Ilmu kepada Nabi Muhammad saw dengan sungguh sungguh, merekalah yang disebut ulama sejati, dalam Al-Qur'an Allah menyuruh kita untuk menuntut Ilmu:“Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yg beriman di antara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.” [Mujadalah 11]

dan hasil dari menuntut Ilmu adalah Takutnya kepada Tuhan, Allah swt pencipta kita, Allah swt berfirman:Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama [Fathir 28]

Ulama secara bahasa adalah orang yang berilmu atau orang yang dituakan, namun secaraq spesifik Ulama berari orang yang berilmu, begitu juga dalam Injil, Takut kepada Allah merupakan sumber Ilmu, dalam Kitab Amsal dijelaskan oleh Solomon putra dari David:

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. [Amsal 1:7]

terdapat banyak kesamaan antara Al-Qur'an dan Bible, disini saya akan menguraikan secara singkat mengenai nilai nilai Moral yang terkandung dalam Al-Qur'an maupun Bible:1.Taat kepada Allah dan mentauhidkannya
mungkin sebagian dari Kristen tidak menerima Poin pertama ini namun saya ingin menjelaskan bahwa Ketauhidkan yaitu mengesakan Allah adalah Kunci masuk surga dan kehidupan kekal, dan taat kepada Allah adalah gerigi dari kunci kunci tersebut, dalam Al-Qur'an Allah menjelaskan:Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya384 yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.[Annisa 171]

Allah menjamin dalam Al-Qur'an bahwa dia Mutlak tuhan yang esa, diayat lainnya Allah berfirman:Katakanlah: Dialah Allah (Tuhan) yang maha esa [Al-Ikhlas 1]

mentauhidkan atau mengesakan Allah merupakan sentral terpenting dalam Kehidupan karna akan lebih Logis jika Tuhan itu 1 dan tidak banyak, tidak seperti agama lainnya yang beranggapan tuhan banyak, tiap tuhan pasti Akan bertentangan mengenai kemahakuasaannya, jika Tuhan tidaklah esa maka dimana Letak kemahakuasaannya??? Jika Tuhan ada 2 misalnya, yang satu menciptakan Alam semesta dan yang satunya menciptakan isinya, lalu dimana letak KEMAHAKUASAAN TUHAN DALAM PENCIPTAAN??? Dalam Injil Yesus berkata kepada Muridnya:

Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. [Markus 12:29]

kemudian diayat lainnya Yesus menjamin kepada para pengikutnya bahwa untuk mendapatkan Kehidupan yang kekal adalah dengan Mengesakan Allah swt,

Inilah hidup sejati dan kekal; supaya orang mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa. [Yohanes 17:3]

saya sendiri penulis semenjak dahulu hingga kini, saya sering bertanya kepada Umat Kristen semua kalangan baik pastur atau Missionaris dan lainnya, saya bertanya kepada mereka apakah ada dalam Injil yang Yesus sendiri mengatakan secara jelas "AKU YESUS ADALAH TUHAN KALIAN ATAU ALLAH MAKA SEMBAHLAH AKU" mereka mengatakan tidak??? namun mereka menjelaskan kepada saya tentang bukti Yesus adalah Tuhan walau tidak spesifik, tidak ada pernyataan secara spesifik dalam Alkitab tersebut, tidak ada, Yesus sendiri berkata kepada Umatnya untuk tidak menyekutukannya dengan Allah:Pada Hari Kiamat banyak orang akan berkata kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan, bukankah dengan nama-Mu kami sudah menyampaikan pesan Allah? Dan bukankah dengan nama Tuhan juga kami sudah mengusir roh-roh jahat serta mengadakan banyak keajaiban?' Tetapi Aku akan menjawab, 'Aku tidak pernah mengenal kalian! Pergi dari sini, kalian yang melakukan kejahatan!'" [Matius 7:22-23]

Saya tidak berbicara atas kemauan saya sendiri namun ini terdapat langsung dalam AlKitab, jika pernyataan saya ini menyinggung kepada saudara Kristen maka saya minta maaf yang sebesar besarnya, bukan maksud saya demikian namun saya menjelaskan dengan yang ada dalam Alkitab, karena Tuhan itu haruslah Almighty, tidak bergantung, tidak ada yang sama dan tidak beranak atau diperanakan, karena dengan begitu menjelaskan Kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu dan ini menjadi sentral nilai Moral manusia untuk mengakui Keesaan Allah swt Tuhan semesta Alam.

Robert Paul Walean seorang Kristen dan juga Penginjil menulis sebuah buku berjudul “Kebenaran Yang Terungkap dari Al-Qur’an dan Alkitab” dalam bukunya tersebut, Robert Paul Walean menuliskan bahwa Sekte
Saksi Yehovah (Jehovah Witnesses). Dalam buku Should You Believe in the Trinity? terbitan Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania (edisi Indonesia: Menolak Mitos Trinitas), Saksi Yehovah membantah doktrin Trinitas dengan segudang alasan, antara lain:

Pertama, hasil penelitian sejarah, seperti diungkap dalam buku The Paganism in Our Chistianity disebutkan, “The origin of the Trinity is entirely pagan” (Asal-usul Trinitas sepenuhnya berasal dari kepercayaan penyembah berhala).

Kedua, Trinitas adalah ajaran yang rumit dan membingungkan, sehingga The Encyclopedia Americana menyatakan, “Beyond the grasp of human reason” (Trinitas itu di luar jangkauan akal manusia). Padahal Allah itu bukan Tuhan yang menghendaki kekacauan (I Korintus 14:33). Maka tidak mungkin Allah mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri dengan begitu membingungkan, hingga para sarjana dan ilmuwan pun tidak mampu menjelaskannya.

Ketiga, Trinitas tidak ada sumbernya dalam Bibel. The Illustrated Bible Dictionary, sebuah publikasi Protestan menyebutkan, “The Word Trinity is not found in the Bible… It did not find a place formally in the theology of the church till the 4th century” (Kata Trinitas tidak terdapat dalam Alkitab… Trinitas baru mendapat tempat secara resmi dalam teologi di gereja pada abad ke-4).

The Catholic Encyclopedia menambahkan, “In Scripture there is as yet no single term by which the Three Divine Person are denoted together. The word ‘Tri’as’ –of which the Latin trinitas is translation– is first found in Theophilus of Antioch about A.D. 180” (Dalam Alkitab tidak terdapat satu istilah pun untuk menyatakan ketiga oknum Tuhan yang disebut secara bersama-sama. Istilah ‘Tri’as’ –yaitu asal mula kata trinitas dalam bahasa Latin– mula-mula ditemukan dalam tulisan Teofilus dari Antiokhia kira-kira tahun 180).

Keempat, Trinitas tidak pernah diajarkan dalam Kristen yang mula-mula (primitive Christianity). The New International Dictionary of New Testament Theology menyebutkan, “Primitive Christianity did not have an explicit doctrine of the Trinity such as was subsequently elaborated in the creeds.” (Keyakinan Kristen yang mula-mula tidak mempunyai ajaran Trinitas yang gamblang seperti yang setelah itu dirinci dalam berbagai kredo).

Kelima, Para nabi utusan Allah selama ribuan tahun tak satupun yang mengajarkan Trinitas kepada umatnya. Berarti, Trinitas adalah penyimpangan dan kemurtadan dari kebenaran.

Keenam, Bibel baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru menegaskan bahwa Allah itu satu (monoteisme), bukan tiga (trinitas). Contoh ayat, “Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa” [Ulangan 6:4].

Dalam Perjanjian Baru, Yesus menyebut Allah dengan istilah “satu-satunya Allah yang benar.” Berarti Yesus juga menekankan monoteisme, bukan trinitas. Yesus bersabda, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).

Di bagian akhir buku tersebut, Sekte dari Saksi Yehovah menutup dengan seruan penolakan terhadap doktrin Trinitas: “Kebenaran Allah tidak dapat dikompromikan. Maka, menyembah Allah menurut syarat-syarat dari Dia berarti menolak doktrin Trinitas. Doktrin tersebut bertentangan dengan apa yang Allah katakan mengenai diri-Nya dalam kitab Yesaya 46:9 “Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku”.

Dengan pandangan seperti itu, jelaslah bahwa doktrin Trinitas adalah buatan manusia yang bertentangan dengan ajaran ketuhanan monoteisme yang dibawa oleh para nabi dari Adam sampai nabi yang terakhir. Sedangkan pemolesan ketuhanan Trinitas dengan ayat-ayat Al-Qur`an adalah penodaan terhadap agama Islam.

Dan Nilai Moral inilah yang menjadi Ukuran untuk pemersatu dalam Kehidupan manusia.

2.Berbuat baik kepada sesama manusia dan tidak memandang ras dan warna Kulit
Dalam Al-Qur'an Allah swt menjelaskan kepada kita bahwa Allah tidak melihat ras dan warna Kulit kita, Allah tidak melihat laki laki dan perempuan, Allah hanya melihat Iman dan Taqwa kita kepada Allah swt,

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang palin bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. [Al-Hujurat 13]

Al-Qur'an menjelaskan Nilai Moral yang luhur untuk berbuat baik kepada sesama manusia, Allah tidak melihat ras dan warna Kulit, yang Allah lihatadalah ketaqwaan kita kepada Allah, dan salah satu bentuk taqwa kepada Allah adalah berbuat baik kepada sesama manusia, tanpa terkecuali kita harus berbuat baik kepada manusia, dalam Al-Qur'an Allah berfirman:

Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan Diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. [At Taubah 71]

Al-Qur'an yang penuh kemuliaan inilah dan aturan yang ditetapkan ini telah memberikan Bukti kepada Dunia, pada awal Nabi Muhammad saw diutus hingga 800 tahu kemudian terjadi kerukunan umat beragama Islam, Kristen dan Yahudi. 

”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).

Dari Pelajaran yang disampaikan rasulullah ini telah membuat Generasi Islam terbaik spanjang sejarah yaitu Para Shalafush Shalih menjadikannya Akhlaq terpuji dan Toleransi yang diberikan oleh mereka telah membuat Islam mudah diterima dan meluas ajarannya hingga menuju seluruh Bumi, dalam Al-Qur'an harus mengamalkan Toleransi, dalam Al-Qur'an Allah berfirman:

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat... [Al-Baqarah 256]

"Bagimu Agamamu Bagiku Agamaku" [Al-Kaafirun 6]

dalam Al-Qur'an, Allah menjelaskan bahwa saudara Kristen juga berlaku baik kepada sesama manusia, tidak memandang ras dan warna Kulit, dalam Al-Qur'an Allah berfirman:

Mereka itu tidak sama; di antara ahli kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari dan mereka juga bersujud.  Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, serta mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.  Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menerima pahala)nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.  [Ali Imran 113-115]

Al-Qur’an memang membedakan antara mereka yang tidak percaya dan mereka yang menolak mengakui Allah dan agamaNya, dan memerintahkan bahwa mereka yang tak menunjukkan permusuhan terhadap agama Allah harus diperlakukan dengan baik:: 

Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat adil.  Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu.  Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.  [Al-Mumtahanah 8-9]

Dan dalam Injil terdapat pesan Moral yang sama, yaitu Berbuat baik kepada sesama manusia tanpa  memandang ras dan warna Kulit, terdapat banyak ayat dalam Injil dan berikut ayatnya:

Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." [Markus 12:33]

karena perbuatan baik sesama manusia dan adil tanpa memandang ras dan warna Kulit, Allah mengurapi (messiah) kepada orang yang berbuat adil sebagai tanda Allah suka kepada mereka (versi Injil):

Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu." [Ibrani 1:9]

KESIMPULAN

dan Hubungan seperti inilah yang menjadikan Nilai Moral terdapat dalam kedua Kitab yaitu Al-Qur'an dan Injil, Islam mengajarkan hubungan dengan Allah dan Hubungan sesama manusia menjadikan Pondasi Moral dalam kehidupan sehari hari. berbuat baik kepada sesama adalah suatu hal yang wajib diajarkan dalam kedua Kitab, Islam menyebutnya, Hablum minallah wa hablun minannaas, sedangkan pesan yang sama juga terdapat dalam Injil:

supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya. [Ayub 16:21]

baik Islam maupun Kristen mengajarkan Nilai Moral yang sama, dan bagi siapa yang melakukan kebalikan dari sikap Moral, dan berbuat kejahatan, keduanya mengatakan sama sama akan memasuki Neraka selamanya, baik Al-Qur'an maupun Injil mengatakan hal yang sama,

Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. [Matius 5:30]

“Sesungguhnya, orang-orang yang berdosa kekal di dalam adzab neraka Jahannam. Tidak diringankan adzab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa. Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Mereka berseru, ‘Hai Malik, biarlah Rabb-mu membunuh kami saja.’ Dia menjawab, ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).‘” [Az- Zukhruf 74-77]

Kedua ayat ini bersifat mengancam dengan kekekalan dalam neraka selamanya, itu adalah agar kita bersungguh sungguh menjalankan Nilai Moral yang terkandung didalamnya, semoga isi ceramah ini bermanfaat.

wa akhiruu da'wanaa anil hamdulillaahi rabbil 'aalamiin

Share this Article on :

0 comments:

Posting Komentar

 

© Copyright revival of Islamic faith foundation 2012 | Design by Atmadeeva Keiza | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.