Revival Of Islamic Faith Foundation
News Update :

Kajian

Bantahan

Fiqih

Menjawab Fitnah:Rasulullah SAW Meninggal Karena Racun Dan Nabi Palsu

2 September 2011



Volume 5, Book 59, Number 713:
Narrated Ibn Abbas:
‘Umar bin Al-Khattab used to let Ibn Abbas sit beside him, so
‘AbdurRahman bin ‘Auf said to ‘Umar, “We have sons similar to him.”
‘Umar replied, “(I respect him) because of his status that you know.”
‘Umar then asked Ibn ‘Abbas about the meaning of this Holy Verse:–
“When comes the help of Allah and the conquest of Mecca . . .” (110.1)
Ibn ‘Abbas replied, “That indicated the death of Allah’s Apostle which
Allah informed him of.” ‘Umar said, “I do not understand of it except
what you understand.”
Narrated ‘Aisha: The Prophet in his ailment in which he died, used to
say, “O ‘Aisha! I still feel the pain caused by the food I ate at
Khaibar, and at this time, I feel as if my aorta is being cut from that
poison.”

Perang Adalah Tipu Daya

30 Agustus 2011



Dalam hadis menyebut, "Peperangan itu adalah tipu daya." Dalam hadis itu disebut peperangan. Tidak disebut jihad. Kenapa Islam sewaktu-waktu menyebut peperangan dan sesekali menyebut jihad. Sebenarnya di antara jihad dengan perang ini, jihad lebih besar. Lebih global. Bila dikatakan perang, ia adalah satu juzuk kecil dalam jihad. Tidak boleh dikatakan jihad itu perang tetapi bila dikatakan perang, ia termasuk dalam jihad. Kalau begitu, di sini kita dapat lihat, pengertian perang itu sangat kecil. Cuma ia hebat. Maksudnya kecil tetapi dahsyat. Sebab bila dikatakan perang itu mesti guna senjata. Padahal peranannya kecil. Ia hanya sebahagian daripada jihad. Ia dahsyat dan mendengarnya itu mengerikan. Bila dikatakan jihad, itu besar. Ada lahir ada batin. Berdakwah dan menuntut ilmu itu jihad. Mencari rezeki yang halal juga jihad. Mencari-cari keluarga yang sudah lama tidak dijumpai pun termasuk jihad. Bermusafir untuk mencari pengalaman dan ilmu termasuk jihad. Berusaha untuk mendamaikan dua puak yang bergaduh juga jihad. Hendak mendidik nafsu, membuang mazmumah, semua itu termasuk jihad batin. Jadi bila bercakap tentang jihad, sifatnya tidak yang menakutkan. Kerana peranan jihad ini ialah untuk mempengerahui orang, hendak beri kasih sayang yakni supaya kita dapat beli hati orang. Perang tidak begitu. Perang adalah satu keadaan yang mana tidak dapat dielak dari siapa saja, kita bunuh orang atau orang bunuh kita. Sangat mencemaskan.. Perang itu tipu daya. Di sudut itu saja. Sebab dia dahsyat. Kalau kita tidak lakukan tipu daya, mungkin kita kena bunuh. Tapi atas nama jihad, tidak boleh membunuh. Pilihan raya di kira jihad bukan perang. Kalau lakukan penipuan adalah satu kesalahan. Sebab jihad itu maksudnya hendak bagi kasih sayang . Bukan hendak lahirkan kebencian. Hendak beli hati orang. Bukan sampai orang sakit hati.

Menyikapi Perbedaan Idul Fitri Dengan Nilai-Nilai Terpuji

29 Agustus 2011

Dari Kuraib, ia berkata bahwa Ummu Fadhl binti Al Harits mengutusnya kepada Muawiyah di Syam. “Maka aku sampai di Syam lalu menunaikan keperluan tersebut, sampai tampak Hilal Ramadhan olehku ketika di Syam. Aku melihat hilal malam Jumat. Kemudian aku datang ke Madinah pada akhir Ramadhan, lalu Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku (tentang beberapa hal), kemudian ia menyebutkan tentang hilal, lalu ia bertanya ;’Kapan kamu melihat hilal (Ramadhan) ?’
Jawabku : ‘Kami melihatnya pada malam Jumat’
Ia bertanya lagi : ‘Engkau melihatnya sendiri?’
Jawabku : ‘Ya ! Dan orang banyak juga melihatnya, lalu mereka puasa dan Muawiyah puasa’.
Ia berkata : ‘Tetapi kami melihatnya pada malam Sabtu, maka kami akan terus berpuasa sampai kami sempurnakan tiga puluh hari, atau sampai kami melihat hilal Syawal’.
Aku bertanya : ‘Apakah tidak cukup bagimu rukyah (penglihatan) dan puasanya Muawiyah ?’
Jawabnya :’Tidak ! Begitulah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memerintahkan kepada kami’.” (HR Muslim dalam Shahihnya, III/126)

Misteri di Balik Raibnya Naskah Qumran

28 Agustus 2011

Penemuan tulisan-tulisan tangan berbahasa Ibrani dan Aramaik kuno di propinsi Qumran, paska Perang Dunia II telah memicu antusiasme para Ahli Sejarah Kitab Suci untuk mendapatkan informasi tentang naskah-naskah tersebut yang diharapkan dapat memberikan jawaban atas misteri dari periode penting dalam sejarah umat manusia. Hal itu tentu saja sangat beralasan mengingat bahwa naskah berbahasa Ibrani paling kuno yang ada saat ini dari Kitab-kitab Perjanjian Lama berasal dari abad ke-10 M. Selain bahwa naskah-naskah tersebut menyimpan perbedaan-perbedaan cukup besar jika dihadapkan dengan naskah-naskah septuagintal Yunani yang berhasil diterjemahkan di Aleksandria pada abad ke-13 SM. Manakah di antara kedua naskah yang paling sahih dalam hal terjadinya perbedaan? Manakah di antara keduanya yang paling dapat diandalkan? Tidak hanya terbatas pada Jemaat-Jemaat Yitzrael, bahkan Gereja-Gereja Kristen Yunani, mengakui Perjanjian Lama sebagai bagian dari Kitab Suci mereka. Sementara umat Kristen hingga abad ke-10 M, mengandalkan naskah Septuaginta (naskah Yunani, pent) dan setelah itu mereka beralih - kecuali Gereja Yunani Timur- ke naskah Ibrani pada awal abad yang sama.

revival of Islamic faith foundation

Sejarah

 

© Copyright revival of Islamic faith foundation 2012 | Design by Atmadeeva Keiza | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.