Revival Of Islamic Faith Foundation
News Update :

Kajian

Bantahan

Fiqih

Hawking Nglindur Lagi: Ilmu Agama Tidak Perlu, Cukup Sains Saja

4 Juni 2011

Ilmu agama tidak diperlukan untuk menjelaskan penciptaan alam semesta. Dalil pengetahuanlah yang bisa menjelaskan terjadinya jagat raya, tanpa campur tangan Tuhan. Demikian pernyataan kontroversial terbaru dari ilmuwan kontroversial Stephen Hawking.


“Tuhan mungkin ada, namun ilmu pengetahuan bisa menjelaskan alam semesta ada tanpa peran Sang Pencipta,” kata Hawking dalam wawancara di program bincang-bincang di stasiun televisi CNN, “Larry King Live,” yang ditayangkan Jumat waktu Amerika.

Ismail: Prosedur Pengampunan Dalam Islam Sungguh Masuk Akal

Ismail: Prosedur Pengampunan Dalam Islam Sungguh Masuk Akal
Ismail Abu Adam

“Saya menjadi Muslim sebab ada banyak alasan baik, namun yang terpenting, saya ingin dekat dengan Tuhan dan menerima pengampunan dan penyelamatan abadi,” tulis Ismail Abu Adam di akun YouTube miliknya. Padahal jauh sebelum menyatakan itu, Ismail yang awalnya penganut Kristen taat, ingin melakukan misi penginjilan ke komunitas Muslim yang selama ini ia pikir harus diselamatkan.

Lima Menit Penginjil Mati Kutu di Tangan TKW Hong Kong


Selesai bertugas di komunitas perpustakaan Islam, Ahad pekan lalu, untuk menjaga kebersamaan bersama para akhwat BMI kami meluangkan waktu untuk makan bersama. Selepas maghrib saya bersama teman-teman menuju warung makan Indonesia yang terletak di Tin Hau, salah satu kota di Hong Kong yang bersebelahan dengan Causeway Bay. Cuaca hari itu cukup panas, sehingga kelelahan itu terobati ketika makan bersama sambil sesekali bercanda ringan.

Baru beberapa menit bercanda, seorang wanita berkulit gelap yang duduk di samping kami memprovokasi dengan pembicaraan yang mendiskreditkan Islam. Dengan berbagai cara ia berusaha menjebak pembicaraan yang ujung-ujungnya melecehkan Nabi SAW.

Tuhan pun Menjamin Kepalsuan Bibel

alt
Beberapa waktu lalu, Eko Iskandar, penggemar rubrik Kristologi disebuah majalah islam terkemuka mengadukan sebuah iklan kristenisasi berlabel “Kursus Ilmu Perbandingan Agama” di situs berita nasional.
Dalam iklan tersebut terpampang kalimat menggiurkan sbb: “Ilmu Perbandingan Agama. Tahukah Sdr. Siapakah Isa Al-Masih? Free Kursus Online dengan Sertifikat. www.######islam.com.”


Setelah berselancar ke kursus gratis tersebut Eko, benar-benar kaget, ternyata website yang menamakan diri komunitas “Isa&Islam” tersebut adalah murni pemurtadan/kristenisasi dengan membelok-belokkan pengertian ayat-ayat Al-Qur’an.

Sang Mua'laf - Direktur PT. Samsung Elektronik Indonesia

2 Juni 2011

Lee Kang Hyun Belajar Agama Melalui Korespondensi

Beragam alasan mualaf menemukan kebenaran Illahiah melalui Islam. Bagi Lee Kang Hyun, Direktur PT Samsung Elektronic Indonesia, Islam dipilih karena dinilai sebagai agama yang mengajarkan keramahan dan solidaritas kepada sesama. Sekitar 10 tahun pria kelahiran Seoul Korea Selatan ini telah menjadi Muslim. Dan sepanjang waktu itu pula, dia merasa dorongan untuk beramal kian membesar.

Menjawab KLAIM KRISTEN "Yesus adalah Tuhan karena mampu mengampuni dosa manusia"

Kristen sering mengklaim BUKTI KETUHANAN YESUS terdapat pada ayat berikut :

Matius 9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."

Apakah Allah Selalu Lebih Unggul Daripada Yesus ?

YESUS tidak pernah mengaku sebagai Allah. Segala sesuatu yang ia katakan tentang dirinya menunjukkan bahwa ia tidak menganggap dirinya sama dengan Allah dalam hal apapun tidak dalam hal kuasa, tidak dalam pengetahuan, tidak dalam umur.

Dalam setiap periode keberadaannya, tidak soal di surga atau di atas bumi, ucapan-ucapan dan tingkah lakunya mencerminkan kedudukan yang lebih rendah daripada Allah. Allah selalu yang lebih unggul, Yesus adalah pribadi yang lebih rendah yang diciptakan oleh Allah.

 Yesus Dibedakan Dari Allah
BERULANG kali, Yesus menunjukkan bahwa ia adalah makhluk yang terpisah dari Allah dan bahwa ia, Yesus, mempunyai Allah di atas dirinya, Allah yang ia sembah, Allah yang ia sebut “Bapa.” Dalam doa kepada Allah, yaitu sang Bapa, Yesus berkata, “Engkau, satu-satunya Allah yang benar.” (Yohanes 17:3) Dalam Yohanes 20:17 ia berkata kepada Maria Magdalena:
“Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu.” Dalam 2 Korintus 1:3 rasul Paulus meneguhkan hubungan ini: “Terpujilah Allah, Bapa [dari] Tuhan kita Yesus Kristus.” Karena Yesus mempunyai Allah, Bapanya, ia tidak mungkin pada waktu yang sama juga adalah Allah itu.
Rasul Paulus tidak mempunyai keraguan untuk menyebut Yesus dan Allah sebagai pribadi-pribadi yang terpisah dan berbeda:

“Bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa,… dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus.” (1 Korintus 8:6) Rasul itu menunjukkan perbedaannya ketika ia menyebutkan “di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat malaikat pilihanNya.” (1 Timotius 5:21) Jadi sama seperti Paulus menyebut Yesus dan para malaikat sebagai pribadi-pribadi yang berbeda satu sama lain di surga, demikian pula Yesus berbeda dengan Allah.

Kata-kata Yesus dalam Yohanes 8:17, 18 juga penting. Ia berkata: “Dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diriKu sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku.” Di sini Yesus menunjukkan bahwa ia dan sang Bapa, yaitu Allah Yang Mahakuasa, harus dua kesatuan yang berbeda, jika tidak bagaimana mungkin benar-benar ada dua saksi?
Yesus selanjutnya menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang terpisah dari Allah dengan mengatakan: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.” (Markus 10:18) Jadi Yesus mengatakan bahwa tidak ada pribadi lain manapun yang sebaik Allah, bahkan Yesus sendiri tidak. Allah adalah baik dengan cara yang membuat Ia terpisah dari Yesus.

 Hamba Allah yang Menundukkan Diri
BERULANG kali, Yesus memberikan pernyataan-pernyataan seperti: “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya.” (Yohanes 5:19) “Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 6:38) “AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 7:16) Bukankah yang mengutus lebih unggul dari yang diutus?

Hubungan ini nyata dalam perumpamaan Yesus tentang kebun anggur. Ia menyamakan Allah, Bapanya, dengan pemilik kebun anggur, yang pergi ke luar negeri dan meninggalkan kebun itu dalam tangan para penggarap, yang melambangkan imam-imam Yahudi. Ketika sang pemilik kemudian mengutus seorang hamba untuk mendapatkan hasil dari kebun anggur itu, para penggarap memukul hamba tersebut dan mengusirnya dengan tangan kosong. Kemudian sang pemilik mengutus hamba yang kedua, dan kemudian yang ketiga, yang kedua-duanya mendapat perlakuan sama. Akhirnya, pemilik kebun itu berkata: “Aku akan menyuruh anakku [Yesus] yang kekasih, tentu ia mereka segani.” Namun para penggarap yang korup itu berkata: “Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita. Lalu mereka melemparkan dia ke luar kebun anggur itu dan membunuhnya.” (Lukas 20:9-16) Jadi Yesus menggambarkan kedudukannya sendiri sebagai pribadi yang diutus oleh Allah untuk melakukan kehendak Allah, sama seperti seorang ayah mengutus seorang anak yang tunduk.

Para pengikut Yesus selalu memandangnya sebagai hamba Allah yang menundukkan diri, bukan sebagai pribadi yang sama dengan Allah. Mereka berdoa kepada Allah mengenai “Yesus, HambaMu yang kudus, yang Engkau urapi,… tanda-tanda dan mujizat-mujizat [dilakukan] oleh nama Yesus, HambaMu yang kudus.”Kisah 4:23, 27, 30.

 Allah Lebih Unggul Sepanjang Zaman.
PADA awal mula pelayanan Yesus, ketika ia ke luar dari air pembaptisan, suara Allah dari surga berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” (Matius 3:16, 17) Apakah Allah berkata bahwa Ia adalah Anak-Nya sendiri, bahwa Ia berkenan kepada diri-Nya sendiri, bahwa Ia mengutus diri-Nya sendiri? Tidak, Allah sang Pencipta mengatakan bahwa Ia, sebagai yang lebih unggul, berkenan kepada pribadi yang lebih rendah, Anak-Nya, Yesus, untuk melakukan pekerjaan yang ada di hadapan.
Yesus menyatakan keunggulan Bapanya ketika ia berkata: “Roh Tuhan [Yehuwa, NW] ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.” (Lukas 4:18) Pengurapan adalah pemberian wewenang atau tugas oleh orang yang lebih tinggi kepada seseorang yang masih belum mempunyai wewenang. Di sini, Allah adalah jelas yang lebih unggul, karena Ia mengurapi Yesus, memberinya wewenang yang tidak ia miliki sebelumnya.

Yesus membuat jelas keunggulan Bapanya ketika ibu dari dua murid memohon agar putra-putranya masing-masing duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus bila ia memerintah dalam Kerajaannya. Yesus menjawab: “Hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa BapaKu [yaitu Allah] telah menyediakannya.” (Matius 20:23) Jika Yesus adalah Allah Yang Mahakuasa, ia berhak memberikan kedudukan tersebut. Namun Yesus tidak dapat melakukan itu, karena ini adalah hak Allah, dan Yesus bukan Allah.
Doa Yesus sendiri merupakan contoh yang ampuh dari kedudukannya yang lebih rendah. Ketika Yesus akan mati, ia memperlihatkan siapa pribadi yang lebih unggul daripada dia dengan berdoa: “Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari padaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi.” (Lukas 22:42) Kepada siapakah ia berdoa? Kepada sebagian dari dirinya sendiri? Tidak, ia berdoa kepada pribadi yang sama sekali terpisah darinya, Bapanya, Allah, yang kehendak-Nya lebih unggul dan bisa saja berbeda dari kehendaknya sendiri, satu-satunya Pribadi yang dapat ‘mengambil cawan ini.’
Kemudian, ketika mendekati kematian, Yesus berseru:
“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15: 34) Kepada siapakah Yesus berseru? Kepada dirinya sendiri atau bagian dari dirinya? Pasti seruan itu, “Allahku,” tidak berasal dari seseorang yang menganggap dirinya sendiri Allah. Dan jika Yesus adalah Allah, maka oleh siapa ia ditinggalkan? Dirinya sendiri? Hal itu tidak masuk akal. Yesus juga berkata: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu” (Lukas 23:46) Jika Yesus adalah Allah, mengapa ia harus menyerahkan nyawanya kepada sang Bapa?

Setelah Yesus mati, ia berada dalam kuburan selama sebagian dari tiga hari. Jika ia adalah Allah, maka Habakuk 1:12 (NW)
keliru ketika berkata: “Allahku, Yang Mahakudus, Engkau tidak mati.” Namun Alkitab berkata bahwa Yesus mati dan tidak sadar dalam kuburan. Dan siapakah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati? Dan jika ia benar-benar mati, ia tidak mungkin membangkitkan dirinya sendiri. Sebaliknya jika ia tidak benar-benar mati, kematiannya yang pura-pura tidak akan membayar harga tebusan untuk dosa Adam. Tetapi ia benar-benar membayar harga itu sepenuhnya melalui kematiannya yang sungguh-sungguh. Jadi “Allah [yang] membangkitkan [Yesus] dengan melepaskan Dia dari sengsara maut.” (Kisah 2:24) Yang lebih unggul, Allah Yang Mahakuasa, membangkitkan yang kurang unggul, hamba-Nya Yesus, dari kematian.

Apakah kesanggupan Yesus untuk melakukan mukjizat-mukjizat, seperti membangkitkan orang, menunjukkan bahwa ia adalah Allah? Nah, rasul-rasul dan nabi Elia serta nabi Elisa juga mempunyai kuasa itu, namun hal itu tidak membuat mereka lebih tinggi daripada manusia. Allah memberikan kuasa untuk melakukan mukjizat-mukjizat kepada nabi-nabi, Yesus, dan rasul-rasul untuk menunjukkan bahwa Ia mendukung mereka. Namun hal itu tidak membuat mereka semua bagian dari Keilahian yang jamak.
 Pengetahuan Yesus Terbatas

KETIKA Yesus memberikan nubuatnya mengenai akhir sistem ini, ia berkata: “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.” (Markus 13:32) Jika Yesus adalah Anak yang setara, bagian dari Keilahian, ia pasti mengetahui apa yang diketahui sang Bapa. Namun Yesus tidak tahu, karena ia tidak setara dengan Allah.

Demikian pula, kita membaca dalam Ibrani 5:8 bahwa Yesus “belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya.” Dapatkah kita membayangkan bahwa Allah harus belajar sesuatu? Tidak, tetapi Yesus memang demikian, karena ia tidak mengetahui segala sesuatu yang Allah ketahui. Dan ia harus belajar sesuatu yang Allah tidak akan pernah perlu pelajari ketaatan. Allah tidak pernah harus menaati siapapun.

Perbedaan antara apa yang Allah ketahui dan apa yang Kristus ketahui juga nyata ketika Yesus dibangkitkan ke surga untuk tinggal bersama Allah. Perhatikan kata-kata pertama dari buku Alkitab yang terakhir: “Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepadaNya.” (Wahyu 1:1) Jika Yesus sendiri adalah bagian dari Keilahian, apakah ia perlu diberi Wahyu oleh bagian lain dari Keilahian itu Allah? Pasti ia sudah mengetahui semuanya, karena Allah mengetahuinya. Namun Yesus tidak tahu, karena ia bukan Allah.

 Yesus Tetap Lebih Rendah Kedudukannya
DALAM kehidupannya sebelum menjadi manusia, dan juga ketika ia berada di atas bumi, Yesus lebih rendah dari Allah. Setelah dibangkitkan, ia tetap berada dalam kedudukan yang lebih rendah, nomor dua.
Ketika berbicara tentang kebangkitan Yesus, Petrus dan orang-orang yang besertanya mengatakan kepada Sanhedrin Yahudi: “Dialah [Yesus] yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan [”ke,” NW] tangan kananNya.” (Kisah 5:31) Paulus berkata: “Allah sangat meninggikan Dia.” (Filipi 2:9) Jika Yesus adalah Allah, bagaimana mungkin Yesus ditinggikan, yaitu dinaikkan kepada kedudukan yang lebih tinggi yang sudah ia miliki sebelumnya? Ia tentu sudah merupakan bagian dari Tritunggal dengan kedudukan yang tinggi. Jika, sebelum ditinggikan, Yesus setara dengan Allah, meninggikan dia lebih tinggi lagi akan membuatnya lebih unggul daripada Allah.

Paulus juga berkata bahwa Kristus masuk “ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.” (Ibrani 9:24) Jika anda muncul di hadapan hadirat seseorang, bagaimana mungkin anda adalah orang itu juga? Tidak mungkin. Anda harus berbeda dan terpisah.
Demikian pula, tepat sebelum dilempari batu sampai mati, sang martir Stefanus “menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.” (Kisah 7:55) Maka jelas, ia melihat dua pribadi yang terpisah namun tidak melihat roh kudus, tidak melihat Keilahian Tritunggal.
Dalam kisah di Wahyu 4: 8 sampai 5: 7, Allah diperlihatkan duduk di atas takhta surgawi-Nya, tetapi Yesus tidak. Ia harus menghampiri Allah untuk mengambil gulungan dari tangan kanan Allah. Ini menunjukkan bahwa di surga Yesus bukan Allah tetapi terpisah dari Dia.
Sesuai dengan yang dikatakan di atas, Bulletin of the John Rylands Library di Manchester, Inggris, berkata: “Dalam kehidupannya di surga setelah dibangkitkan, Yesus digambarkan tetap memiliki kepribadian tersendiri sebagai individu dalam segala hal, yang berbeda dan terpisah dari pribadi Allah tepat seperti ketika ia hidup di atas bumi sebagai Yesus di bumi. Di samping Allah dan dibandingkan dengan Allah, ia memang muncul sebagai suatu pribadi surgawi lain lagi di tempat surgawi Allah, sama seperti para malaikat walaupun sebagai Anak Allah, ia berada dalam tingkatan yang berbeda, dan mempunyai kedudukan jauh di atas mereka.” Bandingkan Filipi 2 :11.
Bulletin juga berkata: “Namun, apa yang dikatakan mengenai kehidupan dan fungsi-fungsinya sebagai Kristus surgawi tidak berarti ataupun menyatakan bahwa dalam status ilahi ia berdiri setingkat dengan Allah sendiri dan adalah sepenuhnya Allah. Sebaliknya, dalam gambaran Perjanjian Baru mengenai pribadi surgawi dan pelayanannya kita melihat seorang tokoh yang terpisah dari Allah dan lebih rendah daripadaNya.”

Di masa depan yang kekal di surga, Yesus akan terus menjadi hamba Allah yang terpisah dan lebih rendah. Alkitab mengatakannya sebagai berikut: “Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia [Yesus di surga] menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa … maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diriNya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawahNya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.”1 Korintus 15:24, 28.
 Yesus Tidak Pernah Mengaku Sebagai Allah
SIKAP Alkitab jelas. Allah Yang Mahakuasa, Yehuwa, bukan hanya suatu Pribadi yang terpisah dari Yesus tetapi sepanjang zaman Ia adalah Pribadi yang lebih unggul daripada Yesus. Yesus selalu dinyatakan sebagai hamba Allah yang rendah hati, terpisah dan lebih rendah. Itulah sebabnya Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa “Kepala dari Kristus ialah Allah” dalam arti yang sama bahwa “Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus.” (1 Korintus 11:3) Dan itulah sebabnya Yesus sendiri berkata: “Bapa lebih besar dari padaAku.”Yohanes 14: 28.

Faktanya ialah, Yesus bukan Allah dan tidak pernah mengaku demikian. Hal ini diakui oleh semakin banyak sarjana. Seperti dikatakan Bulletin dari Rylands: “Faktanya harus dihadapi bahwa penelitian Perjanjian Baru selama kira-kira tiga puluh atau empat puluh tahun belakangan ini telah menuntun semakin banyak sarjana Perjanjian Baru yang ternama kepada kesimpulan bahwa Yesus … jelas tidak pernah menganggap dirinya sendiri Allah.”

Bulletin itu juga mengatakan tentang orang-orang Kristen abad pertama: “Maka, ketika mereka menyebut [Yesus] dengan gelar-gelar penghormatan seperti Kristus, Anak manusia, Anak Allah dan Tuhan, ini adalah cara mengatakan bahwa ia adalah, bukan Allah, melainkan yang melakukan pekerjaan Allah.”

Jadi, bahkan ada sarjana-sarjana yang mengakui bahwa gagasan Yesus adalah Allah bertentangan dengan seluruh kesaksian Alkitab. Di sana, Allah selalu yang lebih unggul, dan Yesus adalah hamba yang lebih rendah.

Allah Sentiasa Menerima Do'a

1 Juni 2011

Insan hendaklah bersangka baik dengan Allah. Meyakini bahawa Allah senantiasa melimpah ruahkan rahmatNya. Mendampingkan diri kepada Allah menerusi jendela perbuatan dan amalan yang diredhai. Apabila Allah redha kepadanya, maka dia akan merasakan betapa Allah itu hampir dan tidak jauh darinya.

Sebenarnya, insan itulah yang selalu menjauhkan dari Allah. Apabila dia ditimpa cubaan dia bertanya di mana Allah?!!. Sikap dan akhlak insan terhadap Allah selalu menyebabkan insan hilang pedoman, merasa diri dipencilkan dan tiada tempat yang ingin mendengar rintihannya. Sedangkan tempat untuk mengadu dan merintih senantiasa terbuka di sisi Allah.

Al-Qur’an Bicara Tentang Utuhnya Jasad Fir’aun, Ilmu Modern Membenarkannya!!!

Di dalam bukunya, “al-Qur’an Dan Ilmu Modern”, Dr Morris Bukay* menyingkap adanya kesesuaian antara informasi yang dipaparkan di dalam al-Qur’an mengenai nasib Fir’aun yang hidup pada masa nabi Musa (setelah ia tenggelam di laut) dan keberadaan jasadnya hingga hari ini sebagai tanda kebesaran Allah terhadap alam semesta ini. Dalam hal ini adalah firman Allah SWT, “Maka pada hari ini, Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak mempercayai kamu berdua.”(QS.Yunus:92)

Fakta Ilmiah Babi Haram - QUR'AN SEPANJANG MASA

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… . ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู…ِ ๏ทฒِุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู….ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡.ู…ุญู…ุฏ ุฑุณูˆ ู„ ุงู„ู„ู‡
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุง ู„ู…ูŠู†. ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆ ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆ ู„ ุงู„ู„ู‡.ุงู…ุง ุจุนุฏ

...
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Akan tetapi, barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang isi tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun, Maha penyayang" (QS. Al-Baqarah [2] : 173).

Anak – Anak Gaza Jadi Sasaran Tembak Zionis

Info Palestina -Gaza – PIP: Dengan sombongnya para pemimpin Zionis mengatakan, tidak ada pengecualian bagi siapapun yang tinggal di Gaza. Pernyataan mereka diikuti dengan langkah nyata dengan membantai anak-anak, wanita dan rumah-rumah warga sipil, untuk menegaskan pada dunia, sejauh mana kebiadaban mereka yang telah menguasai akal serta hati mereka. Anak-anak yang masih bau kencur, dibabat habis dengan rudal serta roket, tak disisakan sedikitpun.

Al-Qur'an VS Surat-surat Paulus



AL-QUR'AN, INDUK DARI IPTEK !!!

Al-Qur'an, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara lisan dan berangsur-angsur antara tahun 610 hingga 632 M atau selama kira-kira 22 tahun, dimana pada masa itu umat manusia khususnya orang-orang Mekah dan Madinah masih dalam kegelapan dan buta huruf, telah membuktikan kebenaran wahyunya melalui konsistensinya dan kesesuaiannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang ditemukan umat manusia pada masa jauh setelah Muhammad. 

Mana ajaran Yesus ketika berumur 13 sampai 29 tahun?

Tidak semua umat Kristini mengetahu: bahwa cerita atau kisah tentang diri Yesus  di dalam Alkitab ada banyak yang hilang Bahkan yang hilang itu, tidak tanggung­tanggung, yaitu lebih separoh dari umur Yesus sendiri.

Ingin Memahami Islami,Pendeta Sholat Dan Berpuasa


Ketika seluruh dunia mencaci maki Islam dan Muslim saat tragedi serangan 11 September 2001, sebuah situasi yang betul betul diluar dugaan terjadi. Peristiwa yang justru membuat banyak non-Muslim di seluruh dunia, utamanya di AS, ingin tahu lebih jauh tentang Islam.

Mereka mempelajarinya dan akhirnya banyak yang masuk Islam. “Blessing in disguise”, sebuah berkah yang tersembunyi, begitu kata pepatah Inggris.

Tidak Ada Bukti Ketuhanan Yesus

  •                                                  
  • QS. 21:24-25. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah (hai Muhammad): "Unjukkanlah hujahmu! (Al Qur'an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan orang-orang yang sebelumku". Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling. Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku"

Injil Barnabas Injil Yang asli ???

31 Mei 2011

  • Hingga kini banyak sekali umat Muslim yang beranggapan bahwa Injil Barnabas adalah Injil yang asli,  sedemikian rupa keyakinan itu hingga mereka menafsirkan Qur’an Suci – khususnya tentang penYaliban Yesus – dengan menjadikan Injil tersebut sebagai hakim bagi Qur’an Suci. karena mereka beranggapan bahwa yang disalib itu bukan Yesus melainkan Yudas Iskariot dan Yesus itu sendiri diselamatkan dengan diangkat kelangit kedua dengan badan wadagnya. Kini yang menjadi pertanyaan benarkah Injil Barnabas itu asli?, bukankah hanya kitab Al-Quran saja yang kemurniannya dijaga oleh Allah Ta’ala?

Dakwah Para Utusan Allah

Para rasul adalah orang-orang yang terpilih untuk menyampaikan risalah yang agung ini. Tidaklah Allah Ta’ala mengutus dan memberikan amanah ini kepada seseorang kecuali pasti dan pasti Allah Ta’ala mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Allah ‘Azza wa Jalla juga tidak akan menciptakan manusia begitu saja, ditelantarkan dan dibiarkan hidup tanpa tujuan. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala : “Apakah manusia mengira bahwa mereka ditelantarkan dan didiamkan saja “ (Al-Qiyamah : 36). Imam Syafi’i menafsirkan ayat ini, “Tidak dilarang dan tidak diperintah “ (Fathul Majid Syarh Kitabut Tauhid Muhammad Abdul Wahhab, Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh)

Ahlussunnah wal jama'ah

30 Mei 2011

Alhamdulillah, ASSalaatu waSSalaamu ala Rasoolillah wa ala aalihi wa ashaabihi ajma'een, Amma baad.

Ahlussunnah wal jama'ah, sering kita mendengar  istilah ini, saat saya disekolah dulu, nama Ahlussunnah wal jama'ah sering diartikan dengan, sebuah kelompok yang didirikan oleh Asy'Ariyyah Maturidiyyah yang bermadzhab Syafi'i, waktu saya sekolah dulu guru saya mengajarkannya demikian, padahal dilihat dari kacamata sejarah tidak demikian???

Pondasi Islam

Islam terbentuk oleh 5 pondasi (rukun) yaitu:

1.Syahadat (persaksian) Laa Ilaaha Illallaah wa Muhammad rasulullah (Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad saw adalah Utusan Allah)
2.Salat 5 waktu
3.Puasa diBulan Ramadhan
4.Zakat Fitrah dan,
5.Pergi Haji keBaitullah

Islam dalam Alkitab: Hukuman mati dirajam bagi Murtadin dalam ALKITAB

29 Mei 2011

Benarkah hukuman mati bagi orang yang murtad dari agamanya hanya monopoli hukum Islam?
Simak perintah Tuhan kepada Musa dalam Kitab Perjanjian Lama kaum Nasrani…Tanakh Yahudi..
Hukum RAJAM bagi yang murtad..


Ulangan 17:2 “Apabila di tengah-tengahmu di salah satu tempatmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, ada terdapat seorang laki-laki atau perempuan yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, dengan melangkahi perjanjian-Nya,
17:3 dan yang pergi beribadah kepada ALLAH LAIN dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;
17:4 dan apabila hal itu diberitahukan atau terdengar kepadamu, maka engkau harus memeriksanya baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di antara orang Israel,
17:5 maka engkau harus membawa laki-laki atau perempuan yang telah melakukan perbuatan jahat itu ke luar ke pintu gerbang, kemudian laki-laki atau perempuan itu harus kaulempari dengan batu sampai mati.
17:6 Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati.

17:7 Saksi-saksi itulah yang pertama-tama menggerakkan tangan mereka untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.”
Cukup sampai disitu?
Belum..Dalam ALKITAB ribuan tahun sebelum datangnya Islam di tanah Ismael, Tuhan kepada Nabi Musa pun memerintahkan hukum mati hukum rajam bagi para pewarta kabar kemusyrikan…Para misionaris trinitas termasuk dalam hal ini, bahkan kepada karib kerabat sendiri…
.
Ulangan 13:6. Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,
13:7 salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi,

13:8 maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya,
13:9 tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat.
13:10 Engkau harus melempari dia dengan batu, sehingga mati, karena ia telah berikhtiar menyesatkan engkau dari pada TUHAN, Allahmu
Karena itu janganlah anda heran dan enggan beriman jika Nabi terakhir utusan Tuhan Semesta Alam menghidupkan perintah ALLAH yang Esa ribuan tahun sebelumnya untuk menghukum mati bagi para pelaku riddah..Murtad
َ“Sesiapa yang menukar agamanya, maka bunuhlah dia”(Sahih: Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya, hadis no: 6922 (Kitab Istitabah al-Murtaddin… Bab hukum lelaki yang murtad dan wanita yang murtad).

Demikian juga bagi para pewarta kabar kemusyrikan dan kemurtadan
“Tidak dihalalkan darah seorang muslim yang bersaksi bahawasanya tiada tuhan selain Allah dan bahawasanya Muhammad adalah Rasulullah melainkan salah satu dari tiga perkara:
1. Seorang yang berzina setelah dia menjaga kehormatannya dengan perkahwinan, maka sesungguhnya dia direjam,

2. Seorang yang keluar (dari Islam dan jamaah, lalu) memerangi Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia dibunuh atau disalib atau dibuang negeri dan
3. Seorang yang membunuh satu jiwa, maka dia dibunuh sebagai hukum timbal balik”
(Sahih: Dikeluarkan oleh Abu Daud dalam Sunannya dan ia dinilai sahih oleh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud, hadis no: 4353 (Kitab al-Hudud, Bab hukuman bagi orang yang murtad).

Yesus Mengajarkan Tauhid

Inilah bukti bahwa agama semua Nabi itu sama yaitu mengajarkan Tauhid
Matius 4:10 “Maka berkatalah Yesus kepadanya:”Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis:Engkau  harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Penjelasan: Marilah kita ikuti dahulu perjalananYesus dalam Mat 4:1-10 sebelum dia menjadi Utusan Tuhan ataukah Tuhan ataukah Rasul ataukah Nabi ?????,

(1). Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. (2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.(3). Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjad roti.” (4) tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (6) lalu barkata kepada-Nya :”Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis : Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan Malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangan-Nya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” (7) Yesus berkata kepada-Nya: “Ada pula tertulis Janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu!” (8) Dan Iblis membawa-Nya pula keatas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (9) dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada –Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”(10) Maka berkatalh Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

revival of Islamic faith foundation

Sejarah

 

© Copyright revival of Islamic faith foundation 2012 | Design by Atmadeeva Keiza | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.