
Persahabatan yang hakikatnya dilakukan di dunia namun memiliki nilai dan ikatan kuat yang mampu menuntun kita menuju Syurga NYA. Persahabatan itu bukanlah sekedar persahabatan yang terurai dalam kata-kata manis nan indah. Namun persahabatan yang berisi dan berkualitas hingga ridho Allah pun turun kepada mereka.
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
“Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku.” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku.” (HR. Muslim)
Dari Mu’adz bin Jabal berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Allah Ta’ala berfirman, “Wajib untuk mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku dan yang saling berkunjung karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku.” (HR. Ahmad).
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , diceritakan, “Dahulu ada seorang laki-laki yang berkunjung kepada saudara (temannya) di desa lain. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Ke mana anda hendak pergi? Saya akan mengunjungi teman saya di desa ini’, jawabnya, ‘Adakah suatu kenikmatan yang anda harap darinya?’ ‘Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla’, jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, “Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah kepadamu (untuk menyampaikan) bahwasanya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu karena Dia.”
Begitu mulianya arti persahabatan dalam Islam. Persahabatan yang di jalani dengan tulus karena Allah maka mereka akan menjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga ke Akhirat kelak. Allah berfirman, artinya, “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67).
Dalam ayat ini jelas memerintahkan kita untuk mencari sahabat yang baik, kita di beri akal dan rasa untuk menilai seseorang. Jika orang yang kita anggap sahabat namun sama sekali tidak pernah ada dan mendukung kita dalam hal ibadah dan kebaikan, bahkan sering mencemooh kita dan melecehkan kita setiap kali kita mengingatkannya untuk melakukan yang di perintahkan oleh Allah maka dia bukanlah sahabat syurga itu.
Dalam ayat ini jelas memerintahkan kita untuk mencari sahabat yang baik, kita di beri akal dan rasa untuk menilai seseorang. Jika orang yang kita anggap sahabat namun sama sekali tidak pernah ada dan mendukung kita dalam hal ibadah dan kebaikan, bahkan sering mencemooh kita dan melecehkan kita setiap kali kita mengingatkannya untuk melakukan yang di perintahkan oleh Allah maka dia bukanlah sahabat syurga itu.
IMAN SYAFI’I BERKATA “JIKA ENGKAU PUNYA TEMAN YANG SELALU MEMBANTUMU DALAM RANGKA KETAATAN KEPADA ALLAH, MAKA PEGANGLAH ERAT-ERAT DIA, JANGAN PERNAH KAU MELEPASKANNYA. KARENA MENCARI TEMAN BAIK ITU SUSAH, TETAPI MELEPASKANNYA MUDAH SEKALI” . DIRIWAYATKAN PULA DALAM HADITS “APABILA PENGHUNI SYURGA TELAH MASUK KE DALAM SYURGA LALU MEREKA TIDAK MENEMUKAN SAHABAT-SAHABAT MEREKA YANG SELALU BERSAMA MEREKA DAHULU DI DUNIA. MAKA MEREKA PUN BERTANYA KEPADA ALLAH SWT, ‘YA RABB .. KAMI TIDAK MELIHAT SAHABAT-SAHABAT KAMI YANG SEWAKTU DI DUNIA SHOLAT BERSAMA KAMI, PUASA BERSAMA KAMI DAN BERJUANG BERSAMA KAMI…’, MAKA ALLAH BERFIRMAN ‘PERGILAH KE NERAKA, LALU KELUARKAN SAHABAT-SAHABATMU YANG DI HATINYA ADA IMAN WALAUPUN HANYA SEBESAR ZARRAH’ (HR. IBNUL MUBARAK DALAM KITAB AZ-ZUHD)
Al-Hasan Al-Bashri berkata “Perbanyaklah sahabat-sahabat mu’minmu karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat”.
IBNUL JAUZI PERNAH PERNAH BERPESAN KEPADA SAHABAT-SAHABATNYA SAMBIL MENANGIS, “JIKA KALIAN TIDAK MENEMUKAN AKU NANTI DI SYURGA BERSAMA KALIAN, MAKA TOLONGLAH BERTANYA KEPADA ALLAH TENTANG AKU, ‘WAHAI RABB KAMI … HAMBA MU FULAN SEWAKTU DI DUNIA SELALU MENGINGATKAN KAMI TENTANG ENGKAU. MAKA MASUKKANLAH IA BERSAMA KAMI DI SYURGA-MU’ .
Adapun kriteria sahabat yang baik sebagaimana yang di katakan oleh para sahabat dan sholihin terdahulu :
- Imam Ali (as). Beliau berkata “Bersahabat dengan orang yang arif dan bijak akan menghidupkan jiwa dan ruh”.
- Dalam al-Qur’an al-Karim, Allah Swt mengingatkan kita untuk tidak memilih kawan yang jahat, buruk, dan pendosa. Surat al-Furqan 28,29 menjelaskan kisah kawan yang buruk di hari kiamat kelak. Disebutkan di ayat itu bahwa seseorang yang berada di neraka menyesali karena salah memilih sahabat dan mengatakan, “Andai saja aku tidak menjadikan si Polan itu sahabatku. Dia telah mencegahku dari mengikuti kebenaran yang sebenarnya telah sampai kepadaku.”
- Imam Ali (as) berkata “Bersahabat dengan orang yang durjana akan mengakibatkan kesengsaraan tak ubahnya seperti angin yang menyapu bangkai dan menyebarkan bau busuk bersamanya.”
- Imam Muhammad Baqir (as) berkata, “Bersahabatlah dengan orang yang sederajat denganmu. Jangan engkau bersahabat dengan orang yang menjaminmu sebab hal itu akan mengakibatkan kehinaan dan kerendahan bagimu.”
- Imam Ali (as) berkata, “Bersahabatlah dengan orang yang penyabar, dengan begitu engkau bisa belajar meningkatkan kesabaranmu.”
- Imam Sadiq (as) menjelaskan, “Orang yang marah kepadamu sampai tiga kali tapi tak pernah mengucapkan kata-kata buruk terhadapmu, maka ia layak engkau jadikan sahabat.”
Ya Allah, anugerahilah kami hati yang bisa mencintai teman-teman kami hanya karena mengharap keridhaan-Mu. Amin. (Ibnu Umar).

0 comments:
Posting Komentar