Revival Of Islamic Faith Foundation
News Update :

Ahlussunnah wal jama'ah

30 Mei 2011

Alhamdulillah, ASSalaatu waSSalaamu ala Rasoolillah wa ala aalihi wa ashaabihi ajma'een, Amma baad.

Ahlussunnah wal jama'ah, sering kita mendengar  istilah ini, saat saya disekolah dulu, nama Ahlussunnah wal jama'ah sering diartikan dengan, sebuah kelompok yang didirikan oleh Asy'Ariyyah Maturidiyyah yang bermadzhab Syafi'i, waktu saya sekolah dulu guru saya mengajarkannya demikian, padahal dilihat dari kacamata sejarah tidak demikian???


untuk lebih jelasnya saya akan menerangkan asal mula nama Ahlussunnah wal jama'ah

Ahlussunnah secara etimologi adalah Keluarga Sunnah (yang mengikuti nabi Muhammad saw) dan secara Istilah adalah Pengikut ajaran nabi Muhammad saw dan juga para sahabat, dalam Hadist shahih disebutkan makna Sunnah secara mendalam:

“Sesungguhnya barangsiapa yang masih hidup di antara kalian dia akan melihat banyak perselisihan, maka berpegang teguhlah kalian dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk setelah Aku. [Dikeluarkan oleh Abu Dawud: 5/4607 dan tirmidzi: 5/2676 dan dia berkata hadits ini hasan shahih, juga oleh Imam Ahmad: 4/ 126-127, dan Ibnu Majah : 1/ 43.]

Sunnah Khulafaur Rasyidin, yaitu ke-4 khalifah setelah nabi Muhammad saw yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, ke-4 Khalifah ini adalah sahabat yang paling dicintai oleh nabi Muhammad saw, dan oleh karna mereka juga menyaksikan wahyu secara langsung, sehingga pemahaman mereka terhadap Islam tidak diragukan kebenarannya.

dan kata Al-Jama'ah sendiri secara Etimologi adalah Berjama'ah atau persatuan, dan Istilah yang sering digunakan adalah para Shalafush shalih, ada 2 Hadist shahih yang menijelaskan bahwa makna Al-Jama'ah itu adalah Nabi Muhammad saw dan para sahabat:

"“Orang-orang Yahudi terpecah kedalam 71 atau 72 golongan, demikian juga orang-orang Nasrani, dan umatku akan terbagi kedalam 73 golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu, Kami (para shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat ?””Rasulullah Saw menjawab, "Al-jama'ah".” [ HR Sunan Abu Daud no:4579]

dan Hadist berikutnya adalah penjelasannya:

“Umatku akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “ Yang mengikutiku dan para shahabatku.” [HR Tirmizi no:171]

Al-jama'ah dalam pengetian dari Hadist adalah Rasul dan para Sahabat, Sahabat adalah sentral tersebarnya Islam, pada masa Khalifah Abu bakar sampai Khalifah Utsman, Islam sudah tersebar keseluruh dunia. bahkan Islam mudah diterima karna toleransi yang dilakukan oleh para Khalifah, karna memang pemahaman Sahabat terhadap Allah dan Rasulnya nabi Muhammad saw, sudah jelas kebenarannya, dalam Al-Qur'an Allah swt memuji para sahabat nabi Muhammad saw:

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar."[At-Taubah 100]

Manhaj salaf adalah Konsep dari para sahabat nabi mengenai Al-Qur'an dan Sunnah, Atsar sahabat memberikan pemahaman yang jelas terhadap keduanya, dan memang para sahabat nabi saw termasuk golongan terbaik, rasul saw menjelaskan mengenai 3 generasi terbaik dalam Hadist shahih:

“Sebaik-baik kalian adalah generasiku, kemudian generasi yang datang sesudahnya, kemudian yang datang sesudahnya”.[Diriwayatkan oleh Bukhari:3/3650. dan Muslim : 6/ 86.]

Generasi terbaik Pertama dipegang oleh para sahabat nabi Muhammad saw dan kemudian diturunkan kepada para Muridnya yaitu Tabi'in, seperti Ato' Bin Rabbah Muridnya Abdullah bin Umar, dan kemudian Tabi'ut Tabi'iin yaitu Murinnya Tabi'in seperti Imam syafi'i dan Imam Ahmad Bin Hambalkemudian siapa yang menamai Ahlussunnah wal jama'ah???

yang menamai Ahlussunnah wal jama'ah adalah Imam Abu Hasan Asy’ari yaitu pendiri kelompok Asy'Ariyyah, dari sini mungkin timbul pertanyaan??? berarti Ahlussunnah wal jama'ah sendiri adalah Asy'Ariyyah???

diIndonesia Aqidah yang dipakai sering digunakan dalam pelajaran pelajaran sd, seperti Aqidah mereka mengenai nama nama Allah yang sering dilagukan seperti berikut:

ALLAH WUJUD QIDAM BAQA – MUKHALAFATUHU LIL HAWADITSI – QIYAMUHU BINAFSIHI – WAHDANIYAH QUDRAH IRADAH ILMU HAYAT – SAM’ A BASHOR KALAM – QADIRAN MURIDA – ALIMAN HAYYAN SAMIAN – BASHIRAN MUTAKALLIMA

ada 20 nama mengenai nama Allah yang diringkas oleh Imam Abu Hasan Asy’ari dan para Murid setianya menambahinya dan terciptalah golongan Asy'Ariyyah Maturidiyyah, namun  Abu Hasan Al-Asy’ari pada awal kehidupannya menganut faham Mu’tazilah kemudian berlepas diri. Setelah itu menganut faham Kullabiyah. Masa inilah beliau menetapkan sebagian sifat (yang tujuh dan menta’wil sifat yang lain). Akhirnya beliau Ruju’ (kembali) kepada faham salaf, membelanya dan berpendapat sesuai pendapat salaf beliau mengambil dari pada ahlu hadits pendapat ahlussunnah wal jama’ah, lalu mengarang kitab Al Ibanah dan meyakini apa yang ditulisnya. Inilah yang dikehendaki oleh Allah.

jadi pada dasarnya nama Ahlussunnah wal jama'ah yang dikemukakan oleh Abu Hasan Asy'Ariyyah bukanlah kenyakinan terdahulunya terhadap Manhaj Mu'tazilah, Kitab Al Ibanah adalah karya imam Abu Hasan Al-Asy’ari, seperti ditegaskan oleh para ulama, persaksian mereka sudah cukup sebagai bantahan terhadap orang yang menyangka bahwa kitab itu hanya dinisbatkan kepada beliau bukan karyanya. (lihat bahasan ini dari hal 1 – 55)

bukan orang lain yang menyalahi kesalahan dalam Ilmu Qalam yang disampaikan Abu Hasan Asy'Ariyyah tetapi Abu Hasan Asy'Ariyyah sendirilah yang mengatakan bahwa Pemahaman dulunya keliru dan kembali kepada Manhaj salaf, seperti yang diuraikan Oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah nahwa Imam Abu Hasan Asy'Ariyyah kembali kepada Manhaj salaf yaitu golongan yang selamat yang dijanjikan Allah swt Al-Jama'ah

Manhaj salaf sendiri adalah Ahlussunnah wal jama'ah, Imam Dzahabi berkata bahwa meski 1 orang yang mengikuti Al-Qur'an dan Haist shahih sesuai dengan Pemahaman para Salafush Shalih maka itu sudah termasuk Ahlussunnah wal jama'ah karna telah berpegang kepada kebenaran yang hakiki yang didasari pemahaman salaf.

memang ketika masa Kekhalifan Ali Bin Abi Thalib, Islam mulai terpecah belah, inilah Fitnah yang berbahaya yaitu diawalinya dari Kelompok Kwarij dan disusul oleh kelompok Syi'ah yang lebih menyesatkan lagi dari Kawarij, kemudian Murji'ah, Mu'tazilah, Qadariyyah jabariyyah dll, semuanya ini terpecah dan terus berpecah sehingga intinya menjadi bergolongan 73 Golongan, dari 73 ini terus bergolongan, namun ada 1 kelompok yang diselamatkan oleh Allah swt yaitu merekalah Ahlussunnah wal jama'ah, yang mengikuti Nabi saw dan para sahabatnya dengan Konsep Manhaj salaf, mereka ini tidak takut terhadap celaan orang orang yang mencela, mereka terus berada dijalan kebenaran yaitu orang orang yang mengikuti Al-Qur'an dan Hadist shahih yang sesuai dengan pemahaman para Shalafus shalih, dihadist dikatakan:

“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tetap membela al-haq, mereka senantiasa unggul, yang menghina dan menentang mereka tidak akan mampu membahayakan mereka hingga datang keputusan Allah Y, sedang mereka tetap dalam keadaan yang demikian” [Dikeluarkan oleh  Imam Al Bukhari 4/ 3641, 7460, dan Imam Muslim 5/ juz : 13, hal: 65-67, pada syarah Imam Nawawi.]

oleh Hanin Arashi pada 29 Mei 2011 jam 11:54
Share this Article on :

0 comments:

Posting Komentar

 

© Copyright revival of Islamic faith foundation 2012 | Design by Atmadeeva Keiza | Published by Borneo Templates | Modified by Blogger Tutorials.